Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantadinata, Komar
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.advisorArfah, Harton
dc.contributor.authorHamid, Mohammad Cahyadi Abdul
dc.date.accessioned2024-05-27T02:27:21Z
dc.date.available2024-05-27T02:27:21Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151633
dc.description.abstractIkan alligator bertotol (Lepisosteus oculatus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang tergolong unik dari segi penampilan morfologi. Ikan ini dikenal juga dengan sebutan ikan buaya disebabkan oleh penampilannya yang menyerupai buaya. Alligator (Lepisosteus oculatus), termasuk ke dalam famili Lepisosteidae. Dalam famili ini terdiri atas beberapa spesies yang memiliki karakteristik dan keistimewaan yang berbeda. Ikan alligator bertotol ini dicirikan dengan adanya totol atau bulatan hitam pada bagian kepala, ekor dan permukaan tubuh. Keutamaan lain dari jenis ikan ini yaitu nilai jualnya yang tergolong tinggi dibandingkan dengan spesies lain. Akan tetapi dalam pembudidayaannya sendiri masih banyak terdapat masalah, baik dalam hal pengembangbiakannya, pemeliharaan larva serta minimnya informasi dari jenis ikan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penetasan serta perkembangan larva dan metamorfosa ekor pada ikan alligator bertotol spotted gar (Lepisosteus oculatus) hingga perkembangan lebih lanjut dimana ikan telah menyerupai individu dewasa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2000 hingga bulan April 2001, dan bertempat di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan. Jurusan Budidaya Perairan. Institut Pertanian Bogor. Telur ikan alligator hasil pemijahan secara buatan dipisahkan dari induk. Kemudian telur ikan alligator yang menempel pada substrat, diinkubasi ke dalam akuarium penetasan dan diberi methylen blue untuk mencegah berkembangnya cendawan. Untuk pengamatan embrio diambil tiga buah telur dan kemudian diamati di bawah mikroskop, dengan waktu pengamatan 2 jam sekali dan atau pada saat terjadi perubahan fase hingga telur menetas. Telur yang menetas adalah preparat hidup yang setiap tahap perkembangannya dilakukan pemotretan dan dicatat waktunya. Setelah telur menetas, dilakukan pengamatan terhadap perkembangan larva yang meliputi perkembangan morfologi dan morfometrik. Perkembangan morfologi diamati di bawah mikroskop yang meliputi keberadaan kuning telur, kelengkapan sirip serta pigmentasi. Untuk perkembangan morfometrik yang diukur meliputi diameter kuning telur, volume kuning telur, pertumbuhan mutlak panjang total dan panjang moncong. Untuk pengukuran diameter kuning telur dilakukan tiap hari hingga kuning telur terserap sempurna pada 15 ekor larva. Sedangkan untuk pengukuran panjang total dan panjang moncong dilakukan dengan menggunakan jangka sorong setiap 2 hari sekali. Untuk mempertahankan kualitas air dilakukan penyiponan dan pergantian air setiap hari sebesar 30-50% dari volume air pemeliharaan. Adapun data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar dan tabel dan dianalisa secara deskriptif...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcFish Cultureid
dc.titlePerkembangan larva dan metamorfosis ekor pada ikan alligator bertotol (Spotted gar, Lepisosteus oculatus)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record