Kajian Strategi Pemasaran Anak Ayam Umur Sehari Pada Pt. Baros Farm Sukabumi
Abstract
PT. Baros Farm mulai berusaha dibidang industri Anak Ayam Umur Sehari (Day Old Chicken) atau Kutuk Umur Sehari disingkat KURI sejak tahun 1985 yang berkedudukan di Sukabumi. Fasilitas produksi yang dipakai untuk memproduksi KURI berupa mesin penetasan sebanyak 10 unit dengan kapasitas 240.000 ekor per minggu dan perusahaan telah melakukan ekspansi untuk meningkatkan penjualan dengan menambah sebanyak 4 buah mesin tetas dengan kapasitas 120.000 ekor perminggu yang saat ini dalam taraf penyelesaian pembangunannya.
Produk berupa KURI dikeluarkan dari mesin tetas setiap hari Senin dan Kamis, kemudian disortir untuk ditentukan kelasnya dan dimasukan ke dalam karton yang setiap karton berisi 102 ekor dimana yang 2 ekor sebagai jaminan resiko kematian dalam perjalanan sampai di tempat tujuan.
Hasil produksi tersebut dijual kepada langganannya yang tersebar di daerah Jakarta dan Jawa Barat Produk yang dihasilkan berupa KURI langsung dikirim kepada langganan. Perusahaan tidak bisa menyimpan stok lebih dari satu hari dan harus segera sampai ditempat tujuan agar kondisi ayam tetap sehat.
Persaingan sekarang sangat tajam karena banyaknya jumlah perusahaan KURI yang beroperasi di Indonesia dengan total kapasitas produksi 1.487.512.000 ekor per tahun. Jakarta dan Jawa Barat merupakan daerah terbesar produksinya yaitu sebesar 705.152.000 ekor per tahun atau sebesar 47,40% dari kapasitas produksi secara nasional. Banyaknya perusahaan KURI tersebut menyebabkan jumlah produksi terlalu banyak di pasar atau penawaran lebih besar dari permintaan. Hal ini me- nyebabkan harga jual KURI menurun dengan tajam, sehingga menga- kibatkan penjualan PT. Baros Farm Sukabumi mengalami penurunan sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
Geladikarya ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran KURI yang dilakukan oleh PT. Baros Farm Sukabumi dalam upaya untuk memberikan alternatif sebagai rekomendasi strategi yang akan diambil oleh perusahaan guna mempertahankan serta meningkatkan daya saing melalui pemasaran yang agresif terencana dan terpadu.
Untuk mengetahui dan mengevaluasi persoalan yang ada diperlukan data pendukung yang berhubungan dengan Geladikarya ini baik data ekstern maupun intern yang akan dipakai sebagai dasar dalam pembahasan ini.
Dalam melakukan analisis untuk mengetahui dan pemecahan per masalahan digunakan cara sebagai berikut:
1. Guna mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk perusahaan dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada konsumen dan wawancara. Responden berjumlah 11 yang merupakan konsumen dari perusahaan PT. Baros Farm, PT. Cipendawa dan PT. Galur Palasari yang kesemuanya mempunyai pabrik KURI di Sukabumi dan merupakan pesaing utama PT. Baros Farm. Dengan menggunakan data yang diperoleh diharapkan dapat untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap produk. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan formulasi Model Fishbein.
2. Dalam mengidentifikasi faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan dilakukan dengan analisis SWOT. Faktor lingkungan eksternal yang meliputi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan persaingan industri untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman. Sedangkan faktor lingkungan internal yang meliputi, pemasaran dan sumber daya manusia untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan model Fishbein dapat diketahui bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk dari ketiga perusahaan tersebut di atas diperoleh skor +22,4 untuk PT. Baros Farm, skor +23,8 untuk PT. Cipendawa dan skor +21,4 untuk PT. Galur Palasari. Menurut Engel (1994), perhitungan dengan menggunakan Model Fishbein skör yang maksimum atau tertinggi adalah yang baik. Hasil analisis menunjukan bahwa konsumen memberikan sikap kepercayaan kepada PT. Baros Farm dalam hal KURI yang dihasilkan mempunyai keunggulan berat badan, tahan terhadap penyakit dan harga sedangkan kelemahannya kecера- tan tumbuhnya sangat kurang. Produk PT. Cipendawa mempunyai keunggulan kecepatan tumbuh yang baik sekali, akan tetapi kelemahannya rawan terhadap serangan penyakit. Sedangkan KURI yang dihasilkan PT. Galur Palasari mempunyai keunggulan rata-rata fisik sehat, sedangkan kelemahannya berat badannya kurang.
Dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan eksternal dan internal maka diketahui kondisi perusahaan saat ini adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan perusahaan terletak pada penguasaan teknologi yang berupa mesin-mesin produksi yang cukup moderen yang mempunyai kapa- sitas yang cukup besar dan fasilitas kandang tertutup. Dengan kandang dst..
Collections
- MT - Business [1040]