Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyudi
dc.contributor.advisorGumbira-Sa'id, Endang
dc.contributor.authorLubis, Armansyah
dc.date.accessioned2024-05-23T10:32:27Z
dc.date.available2024-05-23T10:32:27Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151383
dc.description.abstractPT. Perkebunan VII adalah badan usaha milik negara - (BUMN) yang mempunyai tugas mendukung kebijaksanaan peme­rintah yang berkai tan dengan perkebunan, dalam hal ini perkebunan kelapa sawit. Saat ini, PT. Perkebunan VII sebagai unit usaha telah mampu mengembangkan usahanya menjadi perusahaan paling besar dibandingkan perusahaan lain di Indonesia, bila dilihat dari areal yang diusahakan dan jumlah pabrik minyak sawit yang dimiliki. Pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan produksi CPO dan PK melalui berbagai pihak, yaitu perusahaan pemerintah (dalam hal ini BUMN), swasta dan rakyat melaiui pola perusahaan inti rakyat (PIR). Peningkatan tersebut dilakukan mengingat pasar ekspor yang demikian besar, dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dunia, serta terjadi kekurangan untuk dalam negeri sendiri. Oleh karena itu merupakan salah satu alasan bagi pemerintah untuk memberikan berbagai kemudahan kepada pihak-pihak yang akan melakukan investasi di bisnis perkebunan pada umumnya, dan perkebunan kelapa sawit pada khususnya. Mengingat kondisi di atas, PT. Perkebunan VII sebagai salah satu agent of development pemerintah Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memenuhi harapan pemerintah tersebut. Namun demikian karena PT. Perkebunan VII sendiri merupakan dunia usaha yang tidak terlepas dari unsur resiko akibat kegagalan manajemen ataupun kesalahan teknis, maka suatu keharusan bagi para pembuat kebijaksanaan (decision maker) yang terlibat dalam manajemen PT. Perkebunan VII untuk lebih meningkatkan ketajaman dalam hal perencanaan manajemen. Hal ini akan semakin menjadi penting jika dilihat besarnya sumber daya yang terlibat. Dengan demikian, efisiensi dan efektivitas hendaknya semakin ditingkatkan, sehingga perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang perkebunan tersebut dapat mencapai kinerja yang optimal. Kondisi optimal dalam hal ini adalah kondisi dimana pihak manajemen dapat berjalan dengan mempertimbangkan berbagai sasaran yang ada, dan tidak hanya menekan pada satu sasaran saja, sehingga sasaran, yang lain tidak tercapai atau jauh dari target yang telah ditetapkan dst.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Produksi Dan Operasiid
dc.titleOptimalisasi Produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) Di Pt. Perkebunan VII, Sumatera Utara (Studi Kasus di Bah Jambi, Pasir Mandoge dan Proyek Sosa)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEfisiensi biayaid
dc.subject.keywordCrude Palm Oilid
dc.subject.keywordPalm Kernelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record