Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnamurthi, Y, Bayu
dc.contributor.advisorGumbira-Sa'id, Endang
dc.contributor.authorTriyoga
dc.date.accessioned2024-05-23T07:15:19Z
dc.date.available2024-05-23T07:15:19Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151225
dc.description.abstractReptil sebagai komoditi bisnis sudah cukup lama dikenal di Indonesia. Reptil diperdagan,gljan sebagai bahan baku industri kerajinan kulit, hewan peliharaan, bahan makanan, dan obat-obatan. Investasi besar-besaran di bidang usaha reptil mulai terguncang pada akhir tahun 1980-an, ketik CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) mulai memperketat implementasi peraturan-peraturannya di Indonesia. CITES menganggap reptil yang d.iekspor dari Indonesia sangat tinggi, sehingga dapat mengancam keiestariannya. CV. PQR merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri penyamakan dan kerajinan kulit. Hampir seluruh produknya dipasarkan ke luar negeri. Produk yang diekspor terdiri dari kulit reptil yang sudah disamak (80%), dan sisanya dalam bentuk kerajinan kulit, misalnya tas, dompet, dan ikat pinggang. Kecenderungan jatah kuota ekspor yang semakin menurun akliir-akhir ini telah membuat CV. QR sulit untuk meningkatkan omset penjualannya. Kegiatan perusahaan yang dilakukan sekarang hanya sekedar bertahan dan melanjutkan investasi yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk dapat terns bertahan, maka perusahaan harus meningkatkan efisiensi. Geladi Kara ini bertujuan unruk membuat perencanaan persediaan bahan baku kulit mentah yang paling optimal. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui dengan kulit mentah yang harus dibeli serta kapan waktu pembeliannya., Metoda yang digunakan dalam penghitungan optimalisasi ini adalah metoda EOQ Economic Order Quantity). Hasil pehgkajian menunjukkan bahwa biaya persediaan yang timbul dari proses penyediaan fiahan baku kulit mentah terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya telepon, biaya surat menyurat, dan biaya angkut merupakan komponen biaya pemesanan yang besamya Rp. 71 500 sekali pesan. Sedangkan komponen biaya penyimpanannya terdiri dari biaya modal (14%/tahun) dan biaya kerusakan (1 %/tahun) dari harga setiap jenis kulit yang dibeli. Penghitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa manajemen persediaan bahan baku kulit mentah CV. PQR masih belum optimal. Optimasi dengan menggunakan metoda EOQ menunjukkan penghematan hingga 59.58% atau Rp. 12 062 7 0 untuk memenuhi kuota tahun 1996. Jika perusahaan mengadakan persediaan bahan baku kulit sesuai rencana akan membutuhkan biaya persediaan Rp. 20 287 000 atau 2.67% pembelian bahan baku, sedangkan dengan optimasi hanya membutuhkan Rp. 7 924 250 atau 1.04% pembelian bahan baku. Jumlah tersebut sangat berarti bagi perusahaan berskala industri kecil seperti CV. PQR. Frekuensi pembelian kulit sebanyak tiga kali · dalam setahun untuk masing-masing jenis kulit masih hams dipercepat, atau dengan kata lain volume pembeliannya sedikit demi sedikit, terutama untukJenis kulit yang mahal seperti ular sawah, ular padi, dan biawak.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Produksi Dan Operasiid
dc.titleOptimasi Persediaan Bahan Baku Kulit Mentah Industri Penyamakan Kulit Reptil Cv PQRid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordReptilid
dc.subject.keywordEksporid
dc.subject.keywordKulit Reptilid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record