dc.description.abstract | Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan jenis fraksi karaginan yang dipakai dalam proses kopolimerisasi tempel. Dari hasil penelitian pendahuluan diketahui bahwa iota-karaginan kurang cocok dipakai dalam proses kopolimerisasi, sehingga jenis fraksi karaginan yang digunakan untuk penelitian utama adalah kappa-karaginan.
Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses kopolimerisasi tempel kappa-karaginan dengan monomer sintetis. Pengamatan yang dilakukan terhadap produk hasil proses kopolimerisasi meliputi pengukuran total konversi, persentase homopolimer dan analisa gugus fungsional dengan spektrofotometri infra merah.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa total konversi rata-rata untuk kopolimer tempel kappa-karaginan poli metil akrilat (PMA) adalah 79,5%, sedangkan total konversi rata-rata untuk kopolimer tempel kappa-karaginan poli metil metakrilat (PMMA) adalah 87,5%. Persentase homopolimer pada kopolimer tempel kappa-karaginan PMA adalah 15,4%, sedangkan persentase homopolimer pada kopolimer kappa-karaginan PMMA adalah 31,9%. Dari hasil pengamatan tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa proses kopolimerisasi tempel yang menghasilkan kopolimer tempel yang lebih banyak adalah proses kopolimerisasi tempel antara kappa-karaginan dengan monomer metil akrilat (MA).
Hasil analisa gugus fungsional menggunakan spektrofotometri infra merah
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur kimia pada kappa-karaginan yang
ditandai dengan munculnya serapan baru pada bilangan gelombang 1740 cm²¹-1720 cm²¹
yang menunjukkan serapan gugus C=O yang dimiliki monomer metil akrilat (MA).
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa proses kopolimerisasi tempel kappa- karaginan dengan MA telah terjadi.... | id |