Show simple item record

dc.contributor.advisorHerlina, Lien
dc.contributor.advisorMaulana, Agus
dc.contributor.authorSantoso, Rinaldi
dc.date.accessioned2024-05-22T09:39:37Z
dc.date.available2024-05-22T09:39:37Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151036
dc.description.abstractEra pasar bebas merupakan suatu kondisi dimana batasan-batasan antar negara dalam perdagangan bukan merupakan suatu kendala. Hal ini merupakan suatu gambaran bagi semua perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya agar dapat bersaing dan berperan dalam era globalisasi mendatang. Setiap perusahaan yang menyadari akan pentingnya pasar global tentu akan berpikir panjang dalam mencari visi dan strategi yang tepat agar dapat bertahan dan terus berkembang. Reformasi dalam kebijakan perusahaan diperlukan dalam segala bidang, seperti kebijakan dalam manajemen, struktur organisasi, khususnya dalam kebijakan pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak lepas dari usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak sekali kebutuhan dan keinginan konsumen yang dapat dipenuhi, hal tersebut membuka peluang bagi perusahaan untuk memenuhinya. Salah satu dari kebutuhan dan keinginan konsumen itu adalah menghias dan mempercantik diri, baik perawatan dari luar maupun dari dalam, dengan produk kosmetika seperti lipstik, parfum, bedak, minuman kesehatan dan lain-lain. Didukung dengan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat yang mengarah kepada tuntutan akan keberadaan produk-produk yang berbahan baku alami atau dikenal dengan istilah Green Consumers. Peranan produk yang mempergunakan bahan baku alami di pasar global juga semakin meningkat, terutama sejak timbulnya trend dunia berupa "kembali ke alam" (back to nature) atau "gelombang hijau baru" (new green wave) pada awal tahun 1970 (Barwa, 1998). Kondisi pasar yang sedang berkembang dewasa ini, kondisi lingkungan bisnis sedang mengalami perubahan yang dipengaruhi baik langsung maupun tidak langsung oleh aspek eksternal dan internal perusahaan. Salah satu industri yang mengalami perubahan lingkungan tersebut adalah industri kosmetika. Produksi kosmetika nasional mengalami peningkatan dalam segi kuantitas, meskipun persentase pertumbuhannya mengalami fluktuasi. Fenomena ini menggambarkan adanya perubahan pada industri kosmetika antara lain adanya perubahan jumlah permintaan konsumen, perubahan selera konsumen dan adanya persaingan, baik dilihat dari jumlah kompetitor, kualitas produk maupun dari tuntutan selera konsumen (Wahyuningsih, 1998). Produk kosmetika bedak yang cenderung meningkat persentase tingkat konsumsinya pada tahun-tahun terakhir ini diantaranya kosmetika rias wajah (dekoratif), terutama produk bedak. Konsumsi produk bedak paling tinggi bila dibandingkan dengan produk kosmetika rias wajah lainnya dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5.71 persen per tahun (CIC, 1995). Kondisi ini memberikan peluang bagi industri yang bergerak di bidang kosmetika, terutama produsen bedak dekoratif, untuk dapat meningkatkan market share di pasaran, dengan memperhatikan aspek-aspek yang dijadikan pertimbangan oleh konsumen dalam memilih suatu merek kosmetika bedak dekoratif. dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor Yang Dijadikan Pertimbangan Oleh Konsumen Dalam Memilih Produk Kosmetik (Bedak) Dekoratif Di Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKonsumenid
dc.subject.keywordKosmetikid
dc.subject.keywordBedakid
dc.subject.keywordPerilaku Konsumenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record