Show simple item record

dc.contributor.advisorKartapura, Dadang
dc.contributor.advisorTampubolon, Komariah
dc.contributor.advisorAziz, K.A.
dc.contributor.authorHilmiyati, Mira
dc.date.accessioned2024-05-21T04:21:14Z
dc.date.available2024-05-21T04:21:14Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150873
dc.description.abstractPengawetan ikan dengan sistem fermentasi merupakan salah satu cara pengawetan ikan tradisional di Indonesia yang memegang peranan penting, karena cita rasanya yang khas. Terasi merupakan jenis olahan ikan atau udang yang mengalami proses fermentasi. Ke dalam udang atau ikan ini dapat ditambahkan garam atau bahan-bahan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi garam dan penggunaan starter bakteri asam laktat terhadap mutu terasi udang. Pengamatan dilakukan terhadap kadar air, kadar abu tidak larut asam, kadar protein, nilai pH, kadar asam laktat, kadar asam amino bebas, jumlah bakteri asam laktat dan nilai organoleptik (penampakan, tekstur, bau dan rasa). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor konsentrasi garam dan faktor penggunaan starter. Faktor konsentrasi garam terdiri dari empat taraf, yaitu 0%, 1,5%, 3% dan 4,5% dari berat bahan baku, sedangkan faktor penggunaan starter terdiri dari dua taraf, yaitu dengan penggunaan starter dan tanpa penggunaan starter. masing perlakuan dilakukan empat kali ulangan. Masing- Jenis starter yang digunakan adalah bakteri Leuconostoc mesente- roides sebanyak 1 ml/kg adonan dan bersamaan dengan penggunaan starter dilakukan penambahan glukosa sebanyak 5% dari berat adonan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar air terasi udang berkisar dari 39,2616 kadar abu tidak larut asam 1,2908 39,8205 43,9696%, nilai pH 6,76 tat 0,7341 - 41,0170%, 1,5185%, kadar protein 7,77, kadar asam lak- 1,3455%, kadar asam amino bebas 157,3611 201,2781 mg N/100g protein dan jumlah bakteri asam laktat 1,1x107 sampai 1,4x107 koloni/gram. Sedangkan uji organo- leptik menunjukkan bahwa produk umumnya diterima baik oleh panelis dengan kisaran nilai rata-rata 3,29 3,75 untuk organoleptik penampakan, 3,30 3,64 untuk organoleptik tekstur, 3,02 3,63 untuk organoleptik bau dan 2,75 3,75 untuk organoleptik rasa, dari nilai maksimum 5. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh konsentrasi garam dan penggunaan starter bakteri asam laktat terhadap mutu terasi udangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record