Perencanaan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku Pada Pt R Di Surabaya
Abstract
Permasalahan yang dialami oleh PT R dalam menja- lankan industri rotan adalah adanya kesulitan dalam lakukan perencanaan tingkat persediaan bahan baku rotan. Hal ini ditunjukkan oleh saldo pemakaian diatas 50 %. Tingginya tingkat persediaan bahan baku ini akan berakibat tingginya harga pokok penjualan dan rendahnya rasio Total Aset Turn Over. 一
Bertolak dari permasalahan yang sedang dialami oleh perusahaan, maka Geladikarya ini bertujuan untuk menentu- kan jumlah atau tingkat persediaan bahan baku guna mem- perkecil adanya kelebihan stok (Over Stock).
Dari hasil pengamatan, PT R pada tahun 1992 berhasil mengekspor sebanyak 168,5 kontainer atau senilai US 1,615,471,EksporprodukrotanolahandariJawaTimurkeberbagaiNegarapadatahun1992tercatatsenilaiUS 101,132,372.20. Share PT R pada tahun tersebut hanya sebesar 2,10%. Produksi tahun 1993 sebanyak 53.351 Pcs, dengan jumlah order terbanyak datang dari pelanggan Showa. Pada bulan-bulan seperti Pebruari, Agustus dan Nopember merupakan bulan dengan tingkat order tertinggi.
Dari hasil simulasi, diperoleh gambaran bahwa tingkat penyediaan bahan baku paling tinggi adalah pada rotan uku- ran 22 mm. Berdasarkan hasil analisa, maka dapat disa- rankan bahwa hendaknya perencanaan terhadap persediaan ba- han baku mengacu pada kebutuhan, memfungsikan PPC secara maksimal, mencoba kemungkinan melakukan penjualan bahan baku untuk menanggulangi over stock sehingga meningkatkan rasio total aset turn over dan disarankan pula untuk pene- litian mendatang menentukan kapan dilakukan pembelian, berapa jumlah yang harus dipesan dengan memperhatikan fak- tor-faktor pengaruh seperti lead time, safety stock, musim dan harga baik untuk bahan baku rotan dari semua ukuran maupun tingkat kebutuhan bahan baku lainnya.
Collections
- MT - Business [2089]