Potensi penyerapan karbon dan penilaian ekonomi opsi mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan di Indonesia
Abstract
Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan pemanasan global dan
memicu terjadinya perubahan iklim. Oleh karena itu upaya penurunkan emisi
perlu dilakukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya melalui
penanaman lahan-lahan yang memiliki cadangan karbon rendah seperti lahan
kritis. Saat ini diperkirakan luas lahan kritis mencapai 27.3 juta ha. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi opsi mitigasi dan efektivitas biaya serta potensi
mitigasinya. Analisis dilakukan menggunakan COMAP (Comprehensive
Mitigation Assessment Process) dengan modul REFROTN dan REFREGN.
Modul pertama untuk mengevaluasi opsi mitigasi untuk kegiatan penanaman yang
diikuti dengan pemanenan sedangkan modul kedua untuk yang tidak ada
pemanenan yaitu untuk konservasi. Hasil analisis menunjukan potensi mitigasi
untuk opsi mitigasi dengan pemanenan berkisar antara 79 (tC/ha) dan 184 (tC/ha),
sedangkan yang tanpa pemanenan antara 87 (tC/ha) dan 220 (tC/ha). Untuk opsi
mitigasi dengan pemanenan dan rotasi pendek, nilai keuntungan bersih (net
present value) berkisar antara 932.56 $/ha dan 11108.93 $/ha sedangkan yang
berotasi panjang jauh lebih rendah yaitu antara -648.75 $/ha dan 1590.05 $/ha.
Dalam kurun waktu 30 tahun (2014-2043), potensi mitigasi yang dapat dicapai
apabila opsi-opsi mitigasi tersebut dilakukan pada lahan kritis seluas 2,379,378 ha
(skenario baseline) mencapai 44,782,145 tC setara dengan (164,201,200 tCO2)
dan apabila luas yang dimanfaatkan ditingkatkan menjadi 8,400,000 ha (skenario
pemerintah), potensi mitigasi mencapai 192,256,844 tC (setara dengan
704,941,762 tCO2), dan kalau ditingkatkan menjadi 13,324,515 ha, potensi
mitigasi mencapai 361,112,811 tC (setara dengan 1,324,080,308 tCO2).