Prevalensi dan tingkat keganasan monodon baculovirus pada post larva udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan hibrida Aceh-Cilacap
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan hasil hibridisasi udang windu Aceh-Cilacap terhadap infeksi Monodon Baculovirus, yang dilihat dari prevalensi dan tingkat keganasan serangan virus MBV pada organ target hepatopankreas.
Penelitian dimulai bulan Mei 1996 sampai dengan bulan Mei 1997. Uji penularan virus dilakukan di PSIK Ancol, Jakarta. Pengadaan udang uji dilakukan di Unit Pembenihan Udang Pejamben-Labuan, Pandeglang. Preparasi inokulum, preparasi histologi udang uji dan pemeriksaan infeksi MBV dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB, Bogor.
Udang uji diperoleh dengan memijahkan antar induk udang windu yang didatangkan dari Cilacap, Jawa Tengah dan antara induk betina udang windu asal Cilacap dengan induk jantan udang windu yang didatangkan dari daerah Aceh. Udang hasil pemijahan dipelihara sampai stadia PL- 10, kemudian diinokulasi dengan virus MBV. Metode penularan virus mengikuti Momoyama dan Sano (1988) dan Mumtaz (1995). Pembuatan inokulum baku virus adalah dengan menggerus 1 gram hepatopankreas udang yang telah terserang MBV, kemudian disentrifuse dan diambil supernatannya. Benih udang uji direndam dalam inokulum baku MBV yang telah dilarutkan dalam 1 liter air laut dan 10 ppm antibiotika Oxytetracyline selama 1, 2, 3 dan 6 jam. Kemudian udang dipelihara di wadah berisi + 5 liter air laut dan nauplius artemia dengan kepadatan 30 ekor / wadah. Udang disampling setelah 5 dan 10 hari sebanyak 10 ekor/wadah/waktu sampling untuk diperiksa secara histologis. Pengamatan preparat histologis terhadap organ target hepatopankreas dilakukan dengan pembesaran 400-1250 kali menggunakan mikroskop cahaya. ...
