Produksi pendederan ikan Betok anabas testudineus di dalam wadah yang berbeda warna
View/ Open
Date
2012Author
Supandi, Willy
Shafruddin, Dadang
Diatin, Iis
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan betok Anabas testudineus merupakan salah satu komoditas budidaya ikan air
tawar lokal yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis
tinggi. Selain itu ikan betok dapat hidup pada ekosistem rawa yang yang tidak
bisa dihuni ikan-ikan jenis lain. Lahan rawa di Indonesia sangat luas dan tersebar
di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Adanya potensi lahan budidaya
yang luas, serta nilai ekonomis ikan betok yang tinggi itu menarik minat
masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan ini. Usaha pembenihan
telah mulai dilakukan oleh masyarakat dan lembaga pemerintah, seperti Balai
Budidaya Air Tawar Mandiangin (Kalimantan). Namun hasilnya belum
memuaskan, terutama karena pada pembenihan produktivitasnya masih rendah
terutama karena tingkat kematian benihnya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukkan warna wadah yang menghasilkan produktivitas pendederan
tertinggi. Penelitian terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa
warna wadah yang berbeda, yaitu akuarium yang dilapisi lembar plastik yang
berwarna putih (P), hitam (H) dan biru (B) serta kontrol (C), yaitu akuarium yang
tidak dilapisi lembar plastik. Larva yang berumur 3 hari ditebar ke dalam satu
akuarium (yang berisi air 8 liter) dengan kepadatan 400 ekor. Selama
pemeliharaan awal larva diberi pakan berupa rotifer, lima hari kemudian hingga
18 hari masa pemeliharaan ikan diberi artemia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan dipengaruhi oleh warna wadah.
Kelangsungan hidup tertinggi dicapai dengan warna wadah biru, sedangkan
pertumbuhan warna hitam. Untuk mendapatkan produksi benih yang baik
pemeliharaan ikan dapat menggunakan wadah yang tidak dilapisi warna (kontrol)
atau dilapisi warna biru.
