Show simple item record

dc.contributor.advisorSuptijah, Pipih
dc.contributor.advisorZahiruddin, Winarti
dc.contributor.authorPurwaamijaya, Eis Teguh
dc.date.accessioned2024-05-16T07:30:53Z
dc.date.available2024-05-16T07:30:53Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150165
dc.description.abstractSalah satu penyebab terjadinya penolakan terhadap produk ekspor udang adalah ditemukannya antibiotik pada tubuh udang dalam jumlah yang cukup tinggi. Antibiotik yang terdapat pada tubuh udang berasal dari pakan yang diberikan selama udang dibudidayakan di dalam tambak. Pada penelitian ini, proses penetrasi antibiotik ke dalam tubuh udang dilakukan dengan cara perendaman udang di dalam larutan antibiotik (Oksitetrasiklin) dengan konsentrasi 100 ppm. Bahan baku yang telah mengalami perlakuan tersebut, dipisahkan menjadi enam bagian, yaitu untuk perlakuan pencucian (A), penyimpanan dalam suhu kamar selama 5 jam (B), penyimpanan pada suhu 4 °C selama 5 jam (C), penyimpanan pada suhu 0 °C selama 24 jam atau 1 hari (D), perebusan selama 5 menit (E), dan sebagai kontrol (0). Analisa yang dilakukan pada sampel menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography), TLC (Thin Layer Chromatography), dan Spektrofotometer Infra Merah (Infra Red). Hasil yang diperoleh dari identifikasi menggunakan TLC, menunjukan bahwa terbentuknya beberapa senyawa lain dengan BM yang lebih besar jika dibandingkan dengan standar antibiotik Oksitetrasiklin. Senyawa-senyawa tersebut diduga ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis residu antibiotik (Oksitetrasiklin) pada udang akibat perlakuan sebelum proses pengolahanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record