dc.description.abstract | Secara umum, penelitian utama bertujuan mencari optimasi isolasi natrium alginat berdasarkan dua macam perlakuan asam yang berbeda, yaitu HCl dan H₂SO₄. Secara khusus bertujuan mencari optimasi konsentrasi NaOH untuk menghilangkan pengotor yang larut dalam basa dan mencari optimasai konsentrasi Na₂CO, untuk merubah asam alginat menjadi natrium alginat. Hasil isolasi natrium alginat diha- rapkan dapat memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dalam FCC (1981).
Pada penelitian pendahuluan dilakukan pemilihan metode terbaik dalam isola-
si natrium alginat dari metode A (Okazaki, 1974), B (Yani, 1988) dan C (Anggadi-
redja, 1992). Metode A dan B ternyata memberikan hasil terbaik, sehingga kedua
metode tersebut dimodifikasi untuk melihat suhu dan waktu ekstraksi. Dalam hal ini
akan dilihat, suhu dan waktu. Konsentrasi Na₂CO, yang digunakan adalah pada
taraf 1,81 % dengan suhu 60°C dan 64°C pada selang waktu 60 dan 90 menit.
Kriteria metode terbaik didasarkan pada hasil identifikasi, analisa rendemen, kadar
susut pengeringan dan viskositas. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, pada
penelitian utama ekstraksi dilakukan pada suhu 64 ± 2 °C selama 90 menit. Peneli-
tian utama ditekankan pada pengoptimasian proses dengan pendekatan dua macam
perlakuan asam HCl dan H₂SO₄. Kedua perlakuan asam ini digunakan pada prose-
dur yang sama, dimana kedua asam tersebut akan mendapatkan perlakuan basa
NaOH pada taraf perlakuan 0%, 0.25% dan 0.5%, dan perlakuan Na2CO3 pada
taraf perlakuan 5%, 10%, 15%.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor, dimana NaOH sebagai faktor A dan Na₂CO, sebagai faktor B. Masing-masing faktor memiliki taraf dengan tiga ulangan. Perbandingan ... | id |