Intervensi Stunting di Kabupaten Sukabumi, Pandeglang, Barito Selatan, Lhokseumawe, Ngada, Dan Rejanglebong
LAPORAN AKHIR
dc.contributor.author | Khomsan, Ali | |
dc.contributor.author | Firdausi, Alya | |
dc.contributor.author | Adha, As Syaffa Amalia | |
dc.date.accessioned | 2024-05-15T02:09:26Z | |
dc.date.available | 2024-05-15T02:09:26Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149744 | |
dc.description.abstract | Stunting merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi pokok permasalahan karena angka prevalensinya yang masih cukup tinggi. Berdasarkan SSGI (2022) prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi 27,5%, Kabupaten Pandeglang 29,4%, Kabupaten Barito Selatan 35,6%, Lhokseumawe 28,1%, Kabupaten Ngada 31,2%, dan Kabupaten Rejang Lebong 20,2%. Secara nasional stunting diharapkan turun menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk itu dilakukan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting yang ditangani oleh PKK. Pemetaan stunting sudah sangat detail dan jelas. Penderita stunting sudah dideteksi by name by address sehingga data yang ada dapat dijadikan dasar untuk membuat langkah-langkah konkret untuk penanganannya. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Pandeglang, Barito Selatan, Lhokseumawe, Ngada, dan Rejang Lebong. Jumlah subjek adalah 72 anak balita di Kabupaten Sukabumi, 75 anak balita di Kabupaten Pandeglang, 44 anak balita di Kabupaten Barito Selatan, 46 anak balita di Lhokseumawe, 30 anak balita di Kabupaten Ngada, dan 44 anak balita di Kabupaten Rejang Lebong. Balita yang menjadi sampel dalam penelitian ini berusia di atas 12 bulan. Intervensi yang diberikan di Kabupaten Sukabumi dan Pandeglang yaitu telur dan susu, sedangkan 4 kabupaten lainnya (Lhokseumawe, Barito Selatan, Rejang Lebong, dan Ngada) yaitu susu dan meals. Durasi pemberian makanan tambahan yaitu 100 hari untuk Kabupaten Sukabumi dan Pandeglang, dan 36 hari untuk 4 kabupaten lainnya (Lhokseumawe, Barito Selatan, Rejang Lebong, dan Ngada). Untuk intervensi telur dan susu selama 100 hari, ditemukan hasil terbaik adalah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penurunan prevalensi severe stunting mencapai 53,2% dan severe underweight 42,9%. Namun, prevalensi stunting hanya turun 2,7% dan underweight turun 18,0%. Untuk intervensi susu dan meals selama 36 hari ditemukan hasil terbaik adalah di Kabupaten Lhokseumawe, Aceh. Penurunan prevalensi severe stunting mencapai 57,1%, stunting 40,6% severe underweight 53,3%, dan underweight 39,0%. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | FEMA-IPB University | id |
dc.title | Intervensi Stunting di Kabupaten Sukabumi, Pandeglang, Barito Selatan, Lhokseumawe, Ngada, Dan Rejanglebong | id |
dc.title | LAPORAN AKHIR | |
dc.type | Technical Report | id |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Research Report [232]