Show simple item record

dc.contributor.advisorSalamah, Ella
dc.contributor.advisorPurwaningsih, Sri
dc.contributor.authorRiviani
dc.date.accessioned2024-05-15T01:39:00Z
dc.date.available2024-05-15T01:39:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149732
dc.description.abstractIkan merupakan salah satu bahan untuk memenuhi kebutuhan protein pada tubuh. Protein dapat dipecah menjadi beberapa asam amino. Asam amino esensial dapat diperoleh dari protein nabati maupun hewani. Salah satu sumber protein hewani adalah ikan glodok. Masyarakat biasa mengkonsumsi makanan yang telah diolah seperti perebusan, perebusan dengan penambahan garam dan pengukusan. Pengolahan yang dilakukan dapat berpengaruh pada kandungan gizi di dalam ikan tersebut sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan terhadap kandungan protein dan asam amino. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen ikan glodok, komposisi kimia (air, abu, lemak, protein, karbohidrat), kandungan asam amino ikan glodok segar dan setelah pengolahan, dan kandungan taurin ikan glodok segar dan pengolahan yang terpilih. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis proksimat, asam amino, dan taurin pada daging ikan glodok segar dan settelah pengolahan (perebusan suhu 100 °C 10 menit, perebusan dengan garam 3% suhu 100 °C 10 menit, dan pengukusan suhu 100°C 12 menit). Berdasarkan hasil penelitian ikan glodok (Periophthalmodon schlosseri) memiliki rendemen ikan glodok segar sebesar 38,77%, sedangkan ikan yang diolah dengan metode perebusan sebesar 68,37%, perebusan dengan garam sebesar 64,98% dan pengukusan sebesar 59,24%. Ikan glodok segar memiliki kadar air sebesar 83,28% (bb), kadar abu sebesar 5,80% (bk), kadar protein sebesar 58,77% (bk), dan kadar lemak sebesar 4,71% (bk). Metode pengolahan daging ikan glodok mengakibatkan penurunan komposisi kimia kecuali kadar abu pada metode rebus garam mengalami peningkatan kadar abu sebesar 33,9%. Kandungan asam amino (berat kering) total daging ikan glodok segar adalah 93,21% terhadap total protein, sedangkan asam amino daging ikan glodok setelah pengolahan mengalami penurunan. Pengukusan menyebabkan penurunan asam amino sebesar 4,68%, perebusan dengan penambahan garam (3%) sebesar 5,22%, dan perebusan sebesar 6,84%. Asam amino esensial tertinggi pada daging ikan glodok segar adalah lisin, dan asam amino semi esensial tertinggi adalah arginin, sedangkan kandungan asam amino non esensial tertinggi baik pada daging ikan glodok segar maupun setelah pengolahan adalah asam glutamat. Histidin merupakan asam amino pembatas pada ikan glodok. Taurin pada ikan glodok mengalami penurunan 62,3% setelah dikukus.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheries and Marine SCienceid
dc.subject.ddcAquatic Products Technologyid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titlePengaruh pengolahan ikan glodok (Periophthalmodon schlosseri) terhadap perubahan kandungan asam amino dan taurinid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAmino acidid
dc.subject.keywordMudskipperid
dc.subject.keywordPeriophthalmodon schlosseriid
dc.subject.keywordTaurineid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record