Show simple item record

dc.contributor.advisorTarman, Kustiariyah
dc.contributor.advisorSetyaningsih, Iriani
dc.contributor.authorPrestisia, Hana Nurullita
dc.date.accessioned2024-05-15T01:23:49Z
dc.date.available2024-05-15T01:23:49Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149721
dc.description.abstractMikroba patogen merupakan salah satu penyebab penyakit pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk melawan mikroba patogen tersebut yaitu dengan menemukan senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri. Senyawa-senyawa tersebut dikenal dengan nama antibiotik. Penggunaan antibiotik sintetik maupun semi- sintetik umumnya memiliki efek samping tertentu yang tidak diharapkan, terutama apabila antibiotik tersebut digunakan secara terus-menerus. Bintang laut Culcita schmideliana merupakan salah satu spesies dari kelas Asteroidea yang memiliki potensi antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari Komponen bioaktif dan aktivitas antimikroba dari bintang laut Culcita schemideliana yang diambil dari perairan Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengambilan bahan baku dan preparasi bahan baku; ekstraksi komponen aktif; uji komponen bioaktif; uji aktivitas antimikroba; dan fraksinasi dengan kromatografi lapis tipis; serta broautografi. Bintang laut C. schmideliana diambil dari perairan Lampung Selatan. Bintang laut kemudian dikeringkan dengan suhu rendah menggunakan freeze dryer lalu dihaluskan dengan hammer mills, sehingga didapat tekstur yang halus. Ekstraksi C. schmideliana dilakukan dengan dua cara, yaitu ekstraksi anggal menggunakan pelarut metanol dan ekstraksi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan teknik difusi sumur agar (agar well diffusion) dan pemisahan senyawa pada pengujian KLT menggunakan eluen etil asetat: kloroform: asam format (3:7:0,05). Hasil uji komponen bioaktif secara kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, dan ninhidrin, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung steroid dan saponin. Komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak n-heksan antara lain steroid dan saponin. Ekstrak etil asetat bintang laut C. schmideliana mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus (7 mm), Listeria monocytogenes (10 mm), Candida maltosa (9,5 mm), Bacillus subtilis, dan Pseudomonas aeruginosa 94 mm) dan B. subtillis (16 mm). Pemisahan senyawa pada pengujian KLT dengan eluen etil asetat: kloroform: asam format (3:7:0,05) menggunakan sinar EV 254 nm diidentifikasi memiliki 7 spot dengan nilai Rf 0,06; 0,2; 0,28; 0,4; 0.56; 0,66 dan 0,9 serta pengujian menggunakan sinar UV 2 366 nm menghasilkan 1 spot dengan nilai Rf sebesar 0,84. Pengamatan bioautografi terhadap bakteri B. subtilis menghasilkan zona hambat sebesar 7 mm pada Rf=0,02 dan pada Rf = 0,62 menghasilkan zona hambat sebesar 3 mm. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheries and Marine Scienceid
dc.subject.ddcAquatic Products Technologyid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleKandungan komponen bioaktif dan aktivitas antimikroba ekstrak Bintang Laut Culcita schmidelianaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAntimikrobialid
dc.subject.keywordBioautographyid
dc.subject.keywordPhytochemicalid
dc.subject.keywordThin layer cromathographyid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record