Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayuningsih, Mulyorini
dc.contributor.advisorHaditjaroko, Liesbetini
dc.contributor.authorNurcahya, Trio
dc.date.accessioned2024-05-15T00:31:08Z
dc.date.available2024-05-15T00:31:08Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149695
dc.description.abstractBioinsektisida mikrobial adalah jenis insektisida yang bersifat ramah lingkungan yang menggunakan organisme hidup untuk mengontrol hama seperti, virus, bakteri, kapang, pemakan serangga dan tanaman yang dimodifikasi secara genetik. Mikroorganisme yang sering digunakan dalam memproduksi insektisida mikrobial adalah Bacillus thuringiensis (B.1). Bakteri ini mampu menghasilkan kristal protein (8-endotoksin) yang bersifat toksik terhadap serangga tertentu. Jenis B.1 yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus thuringiensis subsp. aizawai yang sangat efektif mengendalikan larva Lepidoptera, terutama ulat daun kubis dan hama-hama sayuran lainnya. Pada umumnya bioinsektisida dihasilkan melalui proses fermentasi cair. Namun, fermentasi cair memiliki banyak kendala seperti biaya yang tinggi, tingkat kesterilan harus selalu dijaga dan sulit diaplikasikan. Fermentasi padat menjadi salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memproduksi bioinsektisida secara lebih mudah, murah, volume produksi yang lebih besar dan tidak terlalu memerlukan kondisi yang steril. Dalam memproduksi bioinsektisida salah satu proses hilir yang dibutuhkan adalah pengeringan. Namun, pengeringan harus diperhatikan agar kualitas dari bioinsektisida tersebut tidak menurun. Salah satu jenis pengeringan yang dinilai sesuai untuk bioinsektisida adalah pengeringan vakum, karena mampu menguapkan air pada suhu yang lebih rendah sehingga dapat mencegah kerusakan kristal protein yang terdapat di dalam bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis media dan waktu fermentasi optimum menggunakan media onggok dan tepung iles-iles dengan fermentasi padat. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan vakum terhadap bioinsektisida. Alasan pemilihan kedua bahan tersebut karena kedua bahan tersebut belum termanfaatkan secara maksimal dan harganya cukup murah. Formulasi media untuk memproduksi bioinsektisida pada penelitian pendahuluan yaitu berdasarkan rasio C:N sebesar 7:1, dengan menggunakan onggok dan iles-iles sebesar 20 g dan urea sebanyak 1.29 g untuk onggok dan 0.33 g untuk tepung iles-iles. Hasil analisa terhadap bioinsektisida menunjukkan bahwa media onggok dan urea adalah media yang paling optimum jika dibandingkan dengan media tepung iles-iles dan urea. Kesimpulan ini berdasarkan jumlah spora, jumlah sel hidup dan toksisitas yang lebih tinggi. Kedua media mencapai pertumbuhan optimum pada jam ke-36. Media onggok memiliki jumlah sel hidup sebanyak 4.36 x 10 CFU/g, jumlah spora hidup sebanyak 3.06 x 10 spora/g dan LC50 sebesar 0.01 g/10 ml pada jam ke-24. Media tepung iles-iles memiliki jumlah sel hidup sebanyak 6.34 x 102 CFU/g, jumlah spora hidup sebanyak 3.88 x 10" spora/g dan LCs sebesar 0.035 g/10 ml pada jam ke-24. Waktu dan media optimum dijadikan dasar dalam perbanyakan produksi bioinsektisida. Terhadap bioinsektisida yang dihasilkan kemudian dilakukan pengeringan vakum pada tekanan 61 kPa atau sekitar 0.6 atm. Jenis rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu waktu dan suhu pengeringan. Waktu pengeringan vakum terdiri atas empat taraf yakni 3, 6, 9 dan 12 jam, sedangkan suhu pengeringan terdiri atas 3 taraf yakni 50, 60 dan 70 °C. Analisa yang dilakukan sebelum dan setelah pengeringan vakum meliputi kadar air, jumlah spora dan toksisitas. Kadar air sebelum proses pengeringan adalah sebesar 49,74%. Kondisi pengeringan yang menghasilkan penurunan kadar air terbesar sehingga menghasilkan produk bioinsektisida dengan kadar air terkecil adalah pengeringan vakum pada suhu 70 °C selama 12 jam dengan persentase…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgriultural Technologyid
dc.subject.ddcAgroindustrial Technologyid
dc.titlePengaruh Suhu Dan Waktu Pada Pengeringan Vakum Terhadap Bioinsektisida Dari Bacillus thuringiensis subsp. aizawai Hasil Fermentasi Padatid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBioinsecticideid
dc.subject.keywordBacillus thuringiensis subsp aizawaiid
dc.subject.keywordVacuum dryingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record