Show simple item record

dc.contributor.advisorArhatin, Risti Endriani
dc.contributor.advisorSiregar, Vincentius Paulus
dc.contributor.authorNugianto, Nicky
dc.date.accessioned2024-05-14T23:44:22Z
dc.date.available2024-05-14T23:44:22Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149683
dc.description.abstractKabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah yang berpotensi tinggi terjadi gempa bumi dan tsunami karena letaknya yang berada tepat di atas zona subduksi lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah terdampak dan menganalisis tingkat bahaya tsunami menggunakan sistem informasi geografis di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen dengan tiga skenario ketinggian tsunami, yaitu 5,6 meter, 10 meter, dan 31,6 meter. Peta tingkat bahaya tsunami dibuat dengan metode Berryman dengan menggunakan beberapa dataset, yaitu garis pantai, kemiringan lereng, penggunaan lahan, koefisien kekasaran permukaan, dan ketinggian tsunami di garis pantai. Dalam penelitian ini, tingkat bahaya tsunami diklasifikasikan menjadi tiga kelas berdasarkan daerah yang tergenang, yaitu tinggi (>3 meter), sedang (1-3 meter), dan rendah (<1 meter). Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa 8 kecamatan di Kabupaten Kebumen diprediksi akan tergenang dengan tiga skenario genangan yang berbeda. Skenario ini mencakup kedalaman genangan 5,6 meter, 10 meter, dan 31,6 meter, yang menghasilkan area yang berpotensi terkena dampak masing-masing seluas 1.938,2 hektare, 3.608,7 hektare, dan 9.587 hektare. Kecamatan Puring diidentifikasi memiliki potensi genangan terbesar.id
dc.description.abstractKebumen Regency is one of the areas with a high potential for earthquakes and tsunamis because of its location right above the subduction zone of the Indo Australian plate with the Eurasian plate. This study aims to map the affected areas and analyze the tsunami hazard level using a geographic information system in the coastal area of Kebumen Regency with three tsunami height scenarios, namely 5,6 meters, 10 meters, and 31,6 meters. Tsunami hazard maps were derived from the Berryman method using several datasets, namely coastline, slope, land use, surface roughness coefficient, and tsunami height on the coastline. In this study, tsunami hazard levels were classified into three classes based on inundated areas, namely high (>3 meters), medium (1-3 meters), and low (<1 meter). Spatial analysis results revealed that 8 sub districts within Kebumen Regency were predicted to be inundated under three different inundation scenarios. These scenarios include inundation depths of 5.6 meters, 10 meters, and 31.6 meters, resulting in potentially affected areas of 1,938.2 hectares, 3,608.7 hectares, and 9,587 hectares, respectively. Puring District was identified as having the greatest potential inundation areaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemetaan Area Terdampak Tsunami Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Pesisir Kabupaten Kebumenid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordmetode berrymanid
dc.subject.keywordtsunamiid
dc.subject.keywordpeta bahayaid
dc.subject.keywordSIGid
dc.subject.keywordskenario tsunamiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record