Mempelajari beberapa faktor yang mempengaruhi perontokan padi dengan " Pedal Thresher "
Abstract
Salah satu cara peningkatan produksi beras adalah deran perbaikan dan penyediaan fasilitas pengolahan padi yang digunakan. Keadaan petani di Indonesia pada umumnya terdiri dari petani-petani kecil yang terletak di daerah- daerah dimana belum terdapat sumber tenaga mesin, sehingga enggunaan alat-alat yang digerakkan oleh tenaga manusia libidang pengolahan padi dirasakan sangat tepat.
"Pedal thresher" merupakan alat perontok padi yang dapat mempertinggi kapasitas dan efisiensi perontokan, dibandingkan dengan cara menginjak dan membanting. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan suatu cara yang tepat dalam pemakaian "pedal thresher" ditinjau dari segi kebutuhan tena- ganya dan mutu hasil perontokan, yang disesuaikan dengan jenis padi di Indonesia.
Perlakuan percobaan terdiri dari 2 taraf varietas padi yaitu IR-20 dan Pelita 1/1, 3 taraf kadar air gabah, yaitu 20 sampai 23, 17 sampai 40 dan 14 sampai 17 persen wb., 3 taraf kecepatan linier silinder, yaitu 100, 200 dan 300 m. tiap menit dan 3 taraf lama perontokan, yaitu 10, 20 dan 30 detik. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah acak
lengkap dengan percobaan faktorial. Perontokan padi dilakukan dengan "pedal thresher" dari merek "FUKAZAWA THRESHER" tipe "one man tread". Sebagai sumber tenaga dipergunakan motor listrik.
Kebutuhan tenaga total maksimum adalah 0,0271 DK. pada kecepatan linier 236 m. tiap menit, sedangkan tenaga perontokan berkisar dari 0,0061 sampai 0,0150 DK. Kerusakan gabah sangat kecil, yaitu berkisar antara 0,26 sampai 0,56 persen. Pendugaan gabah yang tidak rontok berkisar dari 0,31 sampai 36,4 persen dimana lama perontokan sangat mempengaruhinya.
Kapasitas perontokan berkisar dari 97,32 sampai 125,77 kg. tiap jam. Pada umumnya interaksi 2 dan 3 faktor perlakuan memberikan pengaruh yang nyata. Perontokan pada padi yang kering lebih mudah dari pada padi basah dan pada umum- nya memberi hasil yang lebih baik.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium "Seed Centre", Kebun Percobaan Muara, Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor, dari tanggal 20 Juni sampai 14 Agustus 1974.