Show simple item record

dc.contributor.advisorKartika, Ika Amalia
dc.contributor.authorAprilyanti, Fitriyana Ayu
dc.date.accessioned2024-05-13T07:01:22Z
dc.date.available2024-05-13T07:01:22Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149367
dc.description.abstractBahan bakar yang berasal dari minyak bumi merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan manusia dalam berbagai bidang. Eksploitasi minyak bumi menyebabkan krisis bahan bakar minyak (BBM) di dunia. Hal ini karena minyak bumi merupakan energi yang tidak terbarukan. Pada tahun 2004 Indonesia sudah menjadi negara pengimpor BBM. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi minyak bumi sedangkan permintaannya semakin meningkat. Dengan kondisi tersebut maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan energi alternatif terbarukan. Salah satunya adalah biodiesel. Biji jarak pagar merupakan salah satu tanaman yang dapat menjadi bahan baku sumber energi alternatif terbarukan. Kandungan minyak biji jarak pagar cukup tinggi, yaitu sekitar 30-40%. Jarak pagar merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan di Indonesia sehingga prospektif untuk dijadikan bahan baku biodiesel. Biodiesel merupakan salah satu jenis energi alternatif pengganti fosil. Biodiesel diproduksi melalui proses transesterifikasi dari tanaman penghasil minyak nabati. Akan tetapi, proses transesterifikasi yang ada selama ini memiliki tahapan proses yang panjang, membutuhkan waktu yang lama, dan membutuhkan biaya yang tinggi. Proses transesterifikasi in situ ini merupakan proses produksi biodiesel yang lebih sederhana dengan mengeleminasi proses ekstraksi dan pemurnian minyak sehingga prosesnya lebih singkat dan biaya yang dibutuhkan dapat diminimalisasi. Transesterifikasi in situ ini memanfaatkan trigliserida yang berasal dari bahan baku sumber minyak tanpa perlu mengekstrak dan memurnikannya terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu reaksi dan rasio heksan/total pelarut pada transesterifikasi in situ biji jarak pagar terhadap rendemen dan mutu biodiesel yang dihasilkan. Bahan yang digunakan adalah biji jarak pagar dengan kadar air < 2% dan ukuran 20 mesh. Kondisi operasi divariasikan pada rasio heksan/total pelarut sebesar 1/6, 2/6 dan 3/6, dan waktu reaksi selama 3, 4 dan 5 jam. Konsentrasi KOH, suhu reaksi dan kecepatan pengadukan ditetapkan pada 0.075 mol/L metanol, 55°C dan 300 rpm. Parameter mutu biodiesel yang dianalisis meliputi bilangan asam, viskositas, kadar abu dan bilangan penyabunan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Response Surface Method (RSM).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Technologyid
dc.subject.ddcAgroindustrial Technologyid
dc.titlePengaruh Waktu Reaksi dan Rasio Heksan/Total Pelarut Terhadap Rendemen dan Kualitas Biodiesel Pada Transesterifikasi in Situ Biji Jarak Pagarid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBiodieselid
dc.subject.keywordJatrophaid
dc.subject.keywordIn Situ Transesterificationid
dc.subject.keywordReaction Timeid
dc.subject.keywordSolvent ratioid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record