Pengaruh pemberian tiga ukuran butir kapur giling pada tanah aluvial dari desa-jiun kabupaten karawang dalam keadaan kapasitas lapang dan digenangi secara bergantian terhadap serapan hara padi sawah varietas IR-36 dan kedelai varietas galunggung
View/Open
Date
1983Author
Hasibuan, Sondang
Soepardi, Goeswono
Djajakirana, Gunawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kapur dan ukuran butir kapur yang tepat terhadap serapan unsur hara tanaman pada tanah sawah dan tanah kering serta efek kapur tersebut terhadap rotasi tanaman berikutnya. Tanaman uji yang digunakan dalam rotasi adalah tanaman padi sawah varietas IR-36 dengan tanaman kedelai varietas Galunggung dalam dua pola tanam. Untuk maksud tersebut dilakukan percobaan di rumah kaca dan di laboratorium. Dalam percobaan ini diperguna- kan pot-pot plastik yang diisi dengan 5 kg tanah kering udara sebanyak 32 buah. 16 pot untuk Pola Tanam Padi- Kedelai-Padi dan 16 pot lainnya untuk Pola Tanam Kedelai- Padi-Padi. Pengapuran yang diberikan terdiri dari empat macam perlakuan dengan tiga ukuran butir kapur yang berbeda yaitu tanpa kapur, ukuran butir 30 mesh, ukuran butir campuran 30+80 mesh dan ukuran butir kapur 80 mesh.
Pengapuran dapat meningkatkan ketersediaan unsur N, P, K, Ca, Mg tanaman kecuali Sulfat dalam larutan tanah yang dapat dimanfaatkan tanaman. Tingkat penyerapannya
tergantung pada penyebaran ukuran butir kapur. Bahan kapur yang berukuran halus lebih cepat memberikan pengaruh sedangkan ukuran kasar memerlukan selang waktu tertentu untuk dapat bereaksi dan menetralisir kemasaman tanah. Kapur ukuran 80 mesh cenderung memberikan pengaruh yang cukup baik pada pertanaman pertama dan kedua. Adapun ba- han kapur ukuran 30 mesh baru bereaksi pada tanam ketiga dari kedua pola tanam yang dilakukan.
Pengapuran umumnya relatif lebih baik dibandingkan dengan tanah tanpa kapur khusus di tanah kering tetapi tidak merugikan diberikan di tanah sawah. Efek pengapuran di tanah sawah pada tanam pertama belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pada tanam berikutnya baru efek pengapuran ini terlihat dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.