Show simple item record

dc.contributor.advisorMarse, M. Tamsur
dc.contributor.authorSintawaty
dc.date.accessioned2024-05-13T01:07:28Z
dc.date.available2024-05-13T01:07:28Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149187
dc.description.abstractSwasembada beras yang berhasil dicapai sejak tahun 1984 semakin sulit dipertahankan, diantaranya karena tingginya laju konversi lahan sawah menjadi daerah non pertanian, kekeringan dan serangan hama. Puncak serangan hama secara nasional yang terjadi pada tahun 1979 dan 1986 diakibatkan penggunaan pestisida yang kurang bijaksana oleh petani. Untuk itu dikeluarkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 1986 sebagai kebijaksanaan dalam usaha pengen- dalian hama terpadu. Pengejawantahan kebijaksanaan terse- but di lapang berupa Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), yang memberikan kesempatan kepada petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang konsep dan metode PHT, yang tidak lagi menggan- tungkan pengendalian hama pada pestisida, namun dengan pengendalian secara alami, meliputi prinsip budidaya tanaman sehat, pengamatan secara berkala, pendayagunaan musuh alami, dan penggunaan pestisida secara bijaksana. Sejak SLPHT dilaksanakan (dari tahun 1989) sampai sekarang, dari berbagai hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa metode PHT belum diterapkan secara benar, dan baru diterapkan sebagian saja. Hal ini berkaitan dengan temuan bahwa peranan kelompok berdasarkan hamparan yang merupakan komponen penting dalam konsep PHT belum direalisir secara konkrit, padahal kelompok berfungsi sebagai media belajar dan penggerak petani yang efektif pada kegiatan pengendalian hama secara terpadu dan serempak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menelaah hu- bungan tingkat kedinamisan kelompok tani yang telah mengikuti SLPHT serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya, (2) Menelaah hubungan antara tingkat kedina- misan kelompok dengan tingkat pengetahuan dan penerapan metode PHT dan (3) Menelaah hubungan antara tingkat kedinamisan kelompok dan penerapan metode PHT dengan produktivitas usahatani para anggota kelompoknya. Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 1994 sampai bulan Januari 1995 di wilayah BPP Sirnagalih, Kecamatan Jonggol pada empat kelompok tani di Desa Sukama- nah, Sukamaju, Sukadamai, dan Sirnagalih. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yang diolah dan disajikan secara kuantitatif dan kualitatif…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHubungan dinamika kelompok tani sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT) dengan penerapan metode pengendalian hama terpadu dan peningkatan produksi usahatani : Kasus BPP Sirnagalih< Kecamatan Jonggol, kabupaten Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record