Show simple item record

dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorWahjuningrum, Dinamella
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.authorPutra, The Best Akbar Esa
dc.date.accessioned2024-05-08T07:43:30Z
dc.date.available2024-05-08T07:43:30Z
dc.date.issued2024-04
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149112
dc.description.abstractBakteri V. parahaemolyticus adalah salah satu bakteri patogen pada krustasea dengan kisaran inang yang luas dan dapat menyebabkan kematian massal pada budidaya udang vaname. Salah satu alternatif untuk mencegah serangan penyakit adalah dengan aplikasi bahan herbal yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh udang. Herbal komersial yang diklaim efektif untuk pencegahan penyakit pada ikan dan udang adalah Phycurma Aquatic. Phycurma Aquatic (PA) adalah produk suplemen bahan herbal yang mempunyai kandungan ekstrak Curcuma domestica, Curcuma xanthorrhiza, dan Phyllantus niruri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian herbal komersial PA melalui pakan dengan dosis berbeda untuk pencegahan infeksi bakteri V. parahaemolyticus pada udang vaname. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan meliputi kontrol negatif, kontrol positif, dan PA dengan dosis 2,5; 5,0; dan 7,5 mL kg-1 pakan. Hewan uji yang digunakan adalah udang vaname L. vannamei berukuran rata-rata 1,5 g. Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa akuarium berukuran 60x30x30 cm3, diisi air laut salinitas 28 g L-1 dengan volume air 20 L serta dipasang heater dan aerasi. Udang ditebar pada wadah perlakuan dengan kepadatan 20 ekor/akuarium. Pakan sesuai perlakuan diberikan lima kali sehari pada pukul 06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 22.00 WIB, dengan feeding rate 8-6% bobot biomassa udang. Udang dipelihara selama 30 hari dan dilanjutkan uji tantang selama 7 hari. Persiapan pakan uji dilakukan dengan melarutkan 2,4% binder Agribind dengan 125 mL akuades untuk 1 kg pakan, kemudian ditambahkan PA dengan dosis 2,5; 5,0; dan 7,5 mL kg-1 pakan sesuai perlakuan. Campuran bahan tersebut kemudian diaduk rata, lalu dicampurkan pada pakan dan dibiarkan mengering pada suhu ruang, hingga siap digunakan. Pembuatan pakan perlakuan dilakukan setiap tiga hari sekali. Bakteri yang digunakan untuk uji tantang adalah V. parahaemolyticus yang telah ditandai dengan rifampisin resistan (RfR) diperoleh dari Laboratorium Kesehatan Organisme Akuatik, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Uji tantang dilakukan setelah 30 hari pemberian pakan perlakuan dan dipelihara selama 7 hari untuk mengetahui pengaruh herbal komersial PA dalam mencegah infeksi bakteri V. parahaemolyticus pada udang vaname. Uji tantang dilakukan dengan metode injeksi mengacu pada hasil LD50 (konsentrasi V. parahaemolyticus yang menyebabkan kematian udang sebanyak 50%) Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah parameter kinerja pertumbuhan meliputi kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan spesifik (LPS), dan rasio konversi pakan (RKP). Parameter respons imun meliputi total haemocyte count (THC), aktivitas fagositosis (AF), respiratory burst (RB), dan aktivitas phenoloxidase (PO). Parameter kelimpahan bakteri di usus meliputi total Vibrio sp. (TVC) dan V. parahaemolyticus RfR (VPC) dihitung menggunakan metode hitung cawan. Parameter aktivitas antioksidan meliputi aktivitas superoxide dismutase (SOD) dan nilai malondialdehyde (MDA). Hasil penelitian ini menunjukkan kinerja pertumbuhan udang vaname yang diberi herbal komersial PA melalui pakan selama 30 hari pemeliharaan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap bobot akhir, LPS, RKP, dan KH dibandingkan dengan kontrol. Pengamatan terhadap respons imun menunjukkan bahwa pemberian herbal komersial PA melalui pakan selama 30 hari mampu memberikan nilai THC, AF, RB, dan PO yang lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan kontrol. Pada hari ke-32 (1 hari setelah uji tantang), hari ke-34 (3 hari setelah uji tantang), dan hari ke-38 (7 hari setelah uji tantang), nilai THC, AF, RB, dan PO udang vaname perlakuan PA 2,5; 5,0; 7,5 menunjukkan nilai yang lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan kontrol positif. Pengamatan kelimpahan bakteri di usus dengan pemberian herbal komersial PA selama 30 hari mampu menekan populasi (P<0,05) TVC di usus udang vaname dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif dan negatif sebelum uji tantang. Nilai TVC dan VPC meningkat pada hari ke-32 (1 hari setelah uji tantang) kemudian menurun pada hari ke-34 (3 hari setelah uji tantang) dan hari ke-38 (7 hari setelah uji tantang), dan pada perlakuan PA2,5, 5,0, dan 7,5 populasi Vibrio lebih rendah, serta berbeda secara signifikan dibandingkan kontrol positif. Pengamatan histopatologi menunjukkan tingkat kerusakan hepatopankreas pada perlakuan PA2,5; 5,0; dan 7,5 tidak separah pada perlakuan kontrol positif. Hepatopankreas pada perlakuan kontrol positif mengalami kerusakan berat yang ditunjukkan dengan terjadinya tubulus nekrosis, vakuolisasi, nekrosis sel B, dan lumen membesar akibat infeksi. Pengamatan aktivitas SOD menunjukkan pemberian herbal komersial PA selama 30 hari mampu memberikan nilai yang signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif dan negatif dan mengalami peningkatan pada hari ke-34 dan 38 (3 dan 7 hari setelah uji tantang) dibandingkan kontrol. Sebaliknya, nilai MDA setelah 30 hari pemberian herbal komersial PA signifikan lebih rendah (P<0,05) dibandingkan kontrol positif dan negatif dan nilai MDA mengalami penurunan pada hari ke-34 dan 38 (3 dan 7 hari setelah uji tantang) dibandingkan kontrol positif. Hasil pengamatan tingkat kelangsungan hidup udang vaname pasca uji tantang selama 7 hari dengan bakteri V. parahaemolyticus. Udang vaname yang diberi herbal komersial PA dengan dosis 2,5; 5,0; 7,5 mL kg-1 pakan menunjukkan hasil tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi yaitu (65%), (75%), dan (57%) dan berbeda signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif (43%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi herbal komersial PA melalui pakan mampu meningkatkan performa pertumbuhan, aktivitas antioksidan respons imun dan resistansi udang vaname, serta mengurangi populasi V. parahaemolyticus di usus, dan kerusakan jaringan hepatopankreas udang vaname terhadap infeksi V. parahaemolyticus dengan hasil terbaik pada dosis 5,0 mL kg-1 pakan.id
dc.description.sponsorshipPenelitian ini di sponsori oleh PT Agrinusa Jaya Santosa atas produk Phycurma Aquatic dan dana penelitian yang diberikanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemberian Herbal Komersial untuk Pencegahan Infeksi Bakteri Vibrio parahaemolyticus pada Udang Vaname Litopenaeus vannameiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPhycurma aquaticid
dc.subject.keywordrespons imunid
dc.subject.keywordudang vanameid
dc.subject.keywordV. parahaemolyticusid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record