dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Bulan Nopember sampai Desember 1996.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga Potensi Lestari Maksimum (MSY), Upaya Optimum (foptimum) dan tingkat pemanfaatan ikan layang (Decapterus spp).
Payang merupakan alat tangkap yang paling banyak dimiliki oleh nelayan
Eretan, disamping pukat cincin. Oleh karena itu pukat cincin distandarisasikan
kedalam alat tangkap payang, sehingga diperoleh nilai upaya penangkapan dalam
satu satuan unit, yaitu Trip alat tangkap payang.
Penangkapan ikan layang (Decapterus spp) dengan menggunakan alat tangkap payang terdiri dari 2 cara, yaitu sistim oboran (lampu) dan sistim rumpon. Sistim oboran dilakukan saat bulan gelap/malam hari, sedangkan sistim rumpon dilakukan saat operasi penangkapan siang hari atau terang bulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan data
primer dan data sekunder. Selanjutnya data sekunder dianalisa dengan Model
Surplus Produksi untuk mencari nilai MSY dan foptimum Model Surplus Produksi
terdiri 2 macam yaitu Model Schaefer dan Model Fox.
Selama 6 tahun (1990-1995), hasil tangkapan ikan layang (Decapterus spp) tertinggi dicapai pada tahun 1994 yaitu 1.418.916 kg dan terendah pada tahun 1990 yaitu 306.400 kg, sedangkan upaya penangkapan tertinggi pada tahun 1993 yaitu 13.277 trip, dan terendah pada tahun 1991 yaitu 4.935 trip.
Nilai Potensi Lestari Maksimum (MSY) ikan layang (Decapterus spp) menurut model Schaefer adalah 1.008.984 kg dengan upaya penangkapan optimum sebanyak 10.199 trip, sedangkan menurut Fox nilai MSY sebesar 888.595 kg dengan foptimum sebesar 9.357 trip.
Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan layang (Decapterus spp) diperairan ini mencapai nilai tertinggi pada tahun 1994 yaitu 141%, sedangkan terendah pada tahun 1990 yaitu 30,45%. | id |