Studi tentang pengaruh suhu permukaan laut terhadap sebaran Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) hasil tangkapan longline
View/ Open
Date
1993Author
Halim, Marjani
Haluan, John
Purbayanto, Ari
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu sumberdaya hayati laut yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah ikan tuna. Jenis tuna yang dominan tertangkap di perairan Indonesia dengan alat tangkap longline ialah yellowfin tuna (Thunnus albacares).
Daerah penyebaran Yellowfin tuna di perairan Indonesia di Laut Selatan Pulau Jawa, Laut sebelah Barat Daya Sumatera, Laut Timor, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Arafuru. Yellowfin tuna terdapat pada perairan dengan suhu permukaan yang berkisar antara 18° 31°C, dengan suhu optimum antara 20° 28°C.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran yellowfin tuna hasil tangkapan longline dan suhu permukaan laut di daerah penangkapan ikan dari armada PT. Samodra Besar serta mengetahui pengaruh suhu permukaan laut terhadap sebaran yellowfin tuna tersebut.
Penelitian ini merupakan studi kasus tentang yellowfin tuna hasil tangkapan longline PT. Samodra Besar. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari hasil tangkapan yellowfin tuna, suhu permukaan laut dan posisi kapal pada saat setting. Untuk menyatakan keberhasilan dari hasil tangkapan, maka digunakan parameter hookrate. Hookrate adalah jumlah ikan yang tertangkap (ekor) dalam setiap seratus mata pancing.
Sebaran yellowfin tuna digambarkan dalam bentuk peta. Untuk menggambarkan peta tersebut terlebih dahulu dilakukan konversi posisi lintang dan bujur dari satuan derajat dan menit ke dalam satuan derajat serta menghitung nilai hookrate dari setiap posisi penangkapan. Data-data dari hookrate dan suhu permukaan laut diplotkan untuk mendapatkan kontur sebaran hookrate dan kontur sebaran suhu. permukaan laut. Untuk mengetahui pengaruh suhu permukaan laut terhadap hookrate, maka digunakan metode Analisis Varians Klasifikasi Eka Arah Kruskal-Wallis. ...