| dc.description.abstract | Stabilitas statis air adalah kondisi potensial gerakan unit volume air sebagai respon terhadap gangguan distribusi densitas secara menegak. Stabilitas statis air diukur dengan nilai indeks stabilitas statis (E) yang merupakan fungsi perubahan densitas terhadap kedalaman.
Bila suatu unit volume air berpindah ke atas, gaya kembali akan menyebabkan percepatan ke bawah ke arah posisi kesetimbangan dan unit volume air akan berosilasi untuk beberapa waktu. Frekuensi osilasi ini disebut Frekuensi Brunt Väisälä atau Frekuensi Bouyancy. Nilai Frekuensi Brunt Väisälä sebanding dengan nilai indeks stabilitas statis.
Ada tiga kriteria stabilitas statis yaitu netral (E=0), di mana setelah unit volume air berpindah akan diam di tempat yang baru; tidak stabil (E<0), di mana berpindahnya unit volume air cenderung berlanjut, sehingga menyebabkan pergerakan unit volume air; dan stabil (E>0) di mana berpindahnya unit volume air terjadi pada jarak menegak yang pendek kemudian kembali ke posisi semula.
Laut memiliki stratifikasi massa air secara vertikal yaitu air di lapisan dalam mempunyai suhu yang lebih rendah, salinitas dan kandungan zat hara yang tinggi, serta densitas yang lebih tinggi. Perbedaan sebaran densitas disebabkan oleh perbedaan sebaran suhu dan salinitas. Perubahan suhu yang tajam di kolom air pada kedalaman tertentu disebut lapisan termoklin, sedangkan perubahan salinitas yang tajam disebut haloklin. | id |