Show simple item record

dc.contributor.advisorZamani, Neviaty P.
dc.contributor.advisorPurwanto, Joko
dc.contributor.authorMuzahar, Nofive Afryeni
dc.date.accessioned2024-05-06T04:23:57Z
dc.date.available2024-05-06T04:23:57Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148661
dc.description.abstractEkosistem terumbu karang terkenal sebagai salah satu bagian dari ekosistem perairan laut dangkal yang berperan penting dalam menentukan keseimbangan ekologis disamping manfaatnya bagi kehidupan manusia. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas primer tinggi, hal ini memungkinkan menjadi tempat pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan bagi ikan. Selain memiliki nilai ekologis, terumbu karang mengandung nilai-nilai yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia. Dari segi estetika, terumbu karang yang masih utuh akan memperlihatkan pemandangan yang sangat indah dan merupakan potensi untuk pengembangan pariwisata (Dahuri et al., 1996). Pulau Menjangan termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat, Bali yang merupakan kawasan tujuan wisata yang mengandalkan pariwisata bahari dan bawah air. Informasi kondisi ekosistem terumbu karang perlu untuk diperbaharui (up date) dengan adanya aktivitas-aktivitas pemanfaatan, sehingga tercapai sistem pengelolaan terumbu karang yang terencana dan memperhitungkan daya dukung lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) melihat profil terumbu karang berdasarkan persentase penutupan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang; (2) mengetahui struktur komunitas ikan karang dilihat dari keanekaragaman, keseragaman dan dominansi; (3) melihat dan memahami pengelompokan habitat dan ikan karang. (4) mengetahui kesukaan (preferensi) spesies-spesies ikan karang terhadap habitatnya di Perairan Pulau Menjangan, Bali Barat, Bali. Penelitian dilakukan di Pulau Menjangan, Propinsi Bali yang dilaksanakan dari tanggal 22-26 Januari 2002. Letak stasiun pengamatan telah ditentukan sebelumnya secara acak dengan melihat keterwakilan kondisi lingkungan dan kemudian dilakukan penandaan stasiun dengan blok semen. Letak stasiun yang ditentukan adalah Garden Eel (Stasiun 1), Celter (Stasiun 2), Mangrove (Stasiun 3), Utara Pulau (Stasiun 4) dan Pos 1 Menjangan (Stasiun 5). Metode yang digunakan untuk pengambilan data biota pengisi habitat dasar adalah metode transek garls menyinggung (Line Intercept Transect) yang didasarkan pada bentuk pertumbuhan (lifeform) (English et al., 1994). Transek garis (roll meter) dibentangkan sepanjang 50 meter sejajar dengan garis pantai pada dua kedalaman yaitu 3 meter sebagai perwakilan kondisi perairan dangkal dan 10 meter sebagai perwakilan kondisi perairan dalam. Pengambilan data ikan karang menggunakan metode sensus visual (Underwater Visual Cencus) sepanjang transek garis (50 meter) dengan lebar pengamatan 5 meter ke kiri dan kanan dari transek garis. Analisa data biota pengisi habitat dasar menggunakan persentase penutupan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang, Indeks mortalitas, dan indeks keanekaragaman. Data ikan karang dianalisa dengan indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi untuk mengetahui struktur komunitas ikan karang. Pengelompokan habitat dilakukan dengan Indeks kesamaan Canberra (Dartnal and Jones, 1986 in Aktani, 1990) dan pengelompokan ikan karang dengan indeks kesamaan Sorensen (Sorensen, 1948 in Aktani 1990). Analisa Nodul berdasarkan indeks konstansi (G₁) dan indeks fidelitas (F) digunakan untuk melihat tingkat kesukaan (preferensi) spesies-spesies ikan karang terhadap habitatnya. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMarine Science Technologyid
dc.subject.ddcCoralid
dc.titleAnalisa kesukaan habitat dari spesies - spesies ikan karang di perairan pulau Menjangan Bali Barat, Baliid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record