Profil batimetri perairan Selat Sunda hasil deteksi simrad EK 500 scientific echo sounder
View/ Open
Date
1999Author
Mbay, La Ode Nurman
Pasaribu, Bonar P.
Jaya, Indra
Metadata
Show full item recordAbstract
Permukaan dasar laut biasanya mempunyai topografi yang kompleks, seperti depresi atau cekungan yang luas di dasar laut, cekungan yang berbentuk bulat atau lonjong yang disebut basin, depresi yang dalam dengan bentuk yang memanjang yang disebut palung. Ada juga yang disebut trench yaitu palung yang sempit dengan sisi yang sangat curam, sedangkan yang agak lebar dengan sisi yang lebih landai disebut trough, ada lagi yang disebut slope gully yaitu lembah atau ngarai kecil bawah laut. Pengetahuan tentang topografi mulai berkembang setelah ditemukannya alat perum gema (echo sounder) yang semakin luas digunakan setelah perang dunia pertama. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi merambat dengan kecepatan rata-rata 1500 meter per detik hingga membentur dasar laut dan gema yang dipantulkan kemudian ditangkap kembali. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut di tempat itu.