Show simple item record

dc.contributor.authorKusnadi
dc.date.accessioned2010-05-07T06:10:23Z
dc.date.available2010-05-07T06:10:23Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14844
dc.description.abstractHutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang MaIm Esa yang dianugemhkan kepacb bangsa Indonesia merupakan salah satn smnber daya alam yang liciak tem.i1ai harganya yang hams dimanfaatkan seeam optimal serta dijaga kelcstariarmya. Salah satu hal yang penting dalam pereneanaan pengelolaan hUlan adalah penat<k1n kembali areal cks HPH. Kcgiatan terscbut dikcnal dengan istiah "Design Re-engineeril1g 'J, Salah salu kegiatan dalam design re-engineering adalah kcgiatan penataan areal hutan yang akan dikelola sesuai dengan [ungsinya~ kcgiatan ini lebih dikenal dcngan kegiatan penatagunaan IUHan. Sistem informasi geografis sebagai suatu sistem infonnasi yang menangani data spasial dan atribul mcmpakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan analisis penatagunaan hulan. Scdangkan pcngindcraan jauh digunakan untllk mengumpulkan informasi mengenai kondisi lapangan taopa bcrhubungan langsung dcngan obyck yang dimaksud. Penelitian bertluuan mclakllkan kegiatan penatagllnmm hutan areal PT. lnhutani 1Il (eks HPH PT. Hutan Emas) dengan memanfaalkan Sistem Infonnasi Gcografis dan Penginderaan Jauh. Kegiatan penatagwk1an hutan dilakukan pada areal cks HPH PT. Hutan Emas Kalimantall Tcngah. Kcgiatan ini menggtUlakan melode skoring berdasarkan kritcria fungsi hutan yang tertuang dalam SK Menteri Pertanian Nomor 387/KptslUm/1l1l980. Dalam peraturan ini kawasan butan bcrdasarkan fUllgsinya dibagi menjadi 4 flUlgsi, yaitu hulan lindung. hutan produksi tctap, llUtan produksi terbatas dan butan konversi. Faktor-fak1or yang diperhatikan sebagai kriteria penetapan fungsi hutan menurul SK Menteri Pcrtanian tcrsebut adalah kelas lereng lapangan. kelas jenis tanah menumt kcpckaannya tcrhadap erosi, dan kclas intensitas eurall hujan dari wilayah yang bersangh.'Utan. Berdasarkan pela areal kerja eks HPH PT. Hulan Emas menunjukkan balma pada areal kerja tcrdapat enc/m'e. yaitu Perkebunan milik PT. Multi Persada Gatra Mcgah dan meal transmigrasi. Hasil analisis dcngan menggunakan Sistem Informasi Geogmfis mcnunjukkan balma pada areal eks HPH PT Hulan memilild dua fungsi hutan. yaitu sebagai hutan produksi telap seluas 3.928 Ha dan hutan produksi terbat1ls seluas 156.516 Ha. Sedangkan unlllk fungsi hutan lindung hanya terdapal di eagar Alam Pararawen seluas 33 Ha. Analisis huffering pada sungai dan eagar Alam Pararawen menghasilkan luas kawasan lin dung bempa Semlk'ldan sungai dan daerah penyangga unluk eagar alam scluas 8.163 Ha. Memmlt peta RTRWP Propinsi Kalimantan Tengah pada areal kerja eks HPH PT. Hutan Emas (erdapat beberapa penggtmaan lahan, yaitu Kawasan pengembangan Produksi (KPP). Ka\\'~san Pemukiman dan Penggtmaan Lain (KPPL). Transmigrasi (Tl), Cagar Alam (CA), dan Rutan Produksi (HP). Berdasarkan hasil kegiatan penatagtmaan hutan. kelima jerris penggtmaan lahan tersebut sesuai dengan fungsi Imtan yang terdentifIkasi. Namun ditemukan adanya penggunaan yang saling tumpang lindih antara perkebunan milik PT Multi Persada Galra Megah dengan kawasan hutan produksi tetap. begitll pula hal11)'a dengan areal transmigrasi Perkebunan saling tumpang tindih dengan hutan produksi seluas 6.849 Ha (66%) sedangkan lokasi transmigrasi seluas 928 Ha. Untllk informasi mengenai kondisi lapangan hasil kegiatan penatagunaan hutan maka dilakukan klasifikasi tipe penutupan lahan. Kegiatan ini menggunakan data bempa citra landsat-5 TM dengan nomor indeks (palh-row) 118-060 liputan tanggal 26 Maret 1997. Areal kerja dibagi mel,jadi enam lipe penutupan lahan. yaitu Imtan primer (Virgin Fores£). hutan bekas lebangan (Loge" OI'eT Fores/). semak belukar. tanah kosong, seI1a awan dan bayangannya. Klasifikasi pada citra dilakukan dengan menggunakan prosedur klasifikasi terbimbing (Supervised clasi{Icarion) dengan metode kemungkinan maksi.mum (mm:i1Jllllll likelihood). lumlah salumn yang digunakan dalum analisis klasiftkasi adalah sebanyak 3 saluran dengan tidak lI1engikutkan saluran I karena terdapa! kemsakan berupa sirippin,e dan banding pacta seluruh liputan citra disekilar lokasi penelitian. Bcrdasarkan hasil enlluasi statistk training area menunjukkan bahwa pada kombinasi salman 2-1-5 memiliki nilai akurasi kappa terbesar, yaitu 99.65%, prodllser's accurac.v 99,7}0/0 dan user's accuracy 99.65%, Sedangkan pada perhitungan nilni keterpisahan menunjukkan bahwa masingmasing lipe penulupan lahan memiliki nilai keterpisahan baik (1900 - 1999) sampai sangat baik (2000). Agar perhitungan huts lebih akurat dan dapat dianalisis dengan peta digital lainnya maka hasil klasifikasi dalam format raster dikonversi kedalam format vektor. Analisis overlay dengan Pcta Areal Kc,ja dan Peta Tata Guna Hutan mcnunjukkan bah",a sebagian besar areal kerja eks HPH PT. Hutan Emas adalah llUtan bekas tcbangan (156.516 Ha). Sehingga pada seliap fungsi hutan. tipe penutupan ini menempati Il",san paling besar. pada hutan lindung sebesar 81.82% (27 Ha). hulan produksi lcrbatas 51.1 % (2.987 Ha) dan -12.6% (74.366 Ha) pacta hutan produksi tetapid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh dalam Kegiatan Penatagunaan Hutan Areal Eks Hph PT. Hutan Emas Kalimantan Tengah (Studi Ksus di PT. Inhutani III)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record