Studi karakteristik massa air samudera Hindia diperairan Barat Sumatera pada bulan Oktober 2001
Abstract
Letak perairan Indonesia secara geografis berada di antara dua samudera besar yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Keadaan ini menvebabkan
IPB Universi terciptanya kondisi oseanografis yang khas pada perairan Indonesia.
Penelitian mengenai karakteristik massa air ini dilakukan di wilayah perairan barnt Sumatera yang tercakup dalam ekspedisi Tropical Ocean Climate Study 2001 dengan menggunakan kapal RV Mirai. Data oseanografi yang diperoleh dalam ekspedisi itu berada pada posisi 4,9°LU 4,9°LS dan 89,9°BT. Analisis data dilakukan terhadap sebaran menegak dan melintang suhu, salinitas, oksigen, diagram TS dan TO₂, kedalaman dinamik dan arus geostropik.
Suhu permukaan di wilayah barat Sumatera pada bulan Oktober 2001 bervariasi dari 28,2328,93°C. Lapisan Homogen memiliki suhu 27,9728,93°C. Kedalaman dari lapisan homogen ini dipengaruhi oleh proses dinamik yang yang ada di permukaan laut. Kecepatan Sakal yang melewati transek pengamtan memiliki kecepatan yang cukup untuk menekan lapisan homogen lebih dalam. Lapisan termoklie di perairan barat Sumatera berada pada kedalaman yang bervariasi dengan batas atas sekitar 50 m di 5°LU dan 5°LS menjadi sekitar 100 m di ekuator. Batas bawah dari lapisan termoklin berada pada kedalaman 170-200 m. Di kedalaman 2000 m suhu perairan menjadi 2,5°- 2,70°
Salinitas permukaan perairan barat Sumatera berkisar 33,43 34,93 psu. Salinitas permukaan ini mendapat pengaruh dari perairan sekitarnya. Pada kedalaman 50-180 m terdapat lapisan haloklin. Lapisan ini memiliki salinitas 34,7- 35,1 psu. Di bawah lapisan haloklin, salinitas turun secara perlahan dari sekitar 35 psu menjadi 34,7 psu.