Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Yusuh Sudo
dc.contributor.advisorFebrianto, Fauzi
dc.contributor.authorHartanto, Rachmat Pudjo
dc.date.accessioned2024-05-03T02:56:18Z
dc.date.available2024-05-03T02:56:18Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148395
dc.description.abstractPapan partikel adalah hasil industri panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan berlignose- lulosa lainnya yang direkat dengan perekat organik dan diberi satu atau lebih perlakuan seperti panas, pengempaan, kelembaban, katalis dan lainnya (FAO, 1966). Industri pembuatan papan partikel sekarang mulai banyak didirikan di Indonesia dengan maksud untuk mening- katkan efisiensi pemanfaatan bahan baku kayu, karena sumber bahan baku industri ini dapat berupa limbah dari industri pengolahan kayu primer, sisa hasil penjarangan dan sisa tegakan dari bekas perkebunan seperti Kayu Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Penggunaan papan partikel yang semakin meluas disebabkan adanya beberapa keunggulan dari papan partikel dibanding kayu solid. Berbagai kepentingan penggunaan baik itu untuk interior maupun eksterior dapat dilakukan, contoh, untuk produk mebel seperti lemari, meja komputer, meja tulis dan dapat pula untuk bahan bangunan perumahan seperti pintu dan dinding atau sekat pemisah. Indonesia kaya akan ragam flora dan faunanya, termasuk di dalamnya serangga perusak kayu, sehingga hal ini menimbulkan kerugian yang tidak sedikit terhadap penggu- naan produk-produk kayu. Golongan serangga perusak kayu yang utama di daerah tropika termasuk di Indonesia adalah dari jenis rayap. Dengan meluasnya penggunaan papan partikel yang mempunyai komposisi terbesar (90%) adalah kayu, merupakan alasan mengapa harus dilakukan pengawetan pada produk kayu ini. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian ketahanan papan partikel kayu karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) terasetilasi pada tingkat persen penambahan berat (Weight Percent Gain, WPG) yang berbeda yaitu 6,42%, 10,25%, 18,50 %, 20,75% dan 26,75% dengan ulangan masing-masing 4 kali, terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes cyno- cephalus Light.) dan rayap tanah (Macrotermes gilvus Hagen). Pengujian dilakukan dengan cara mengumpankan contoh uji berukuran 5 x 2,5 x 1 cm dan 30 x 5 x 1 cm terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh tingkat asetilasi terhadap serangan rayap kayu kering dan rayap tanah pada papan partikel kayu karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record