Show simple item record

dc.contributor.advisorPandit, I Ketut Nuridja
dc.contributor.advisorWahyudi, Imam
dc.contributor.authorHernawan, Hedra
dc.date.accessioned2024-05-03T02:31:31Z
dc.date.available2024-05-03T02:31:31Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148379
dc.description.abstractSalah satu teknologi pengolahan kayu yang mampu memanfaatkan kayu semaksimal mungkin adalah teknologi pembuatan papan sambung (jointed board). Teknologi ini dirasakan sangat tepat apalagi mengingat ukuran kayu yang akan diperoleh dari Hutan Tanaman Industri yang sedang giat dibangun lebih kecil dari ukuran kayu yang selama ini diolah di industri perkayuan di tanah air. Dengan papan sambung berarti kayu-kayu hasil HTI tersebut, dapat dijadikan berbagai macam produk sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pembuatan papan sambung memiliki beberapa keistimewaan, antara lain dapat dibuat dari kayu yang bermutu rendah dengan melakukan seleksi dan/atau memperbaiki cacat-cacat yang dikandungnya, dan dapat memanfaatkan kayu yang berukuran kecil. Dengan teknologi papan sambung, kayu-kayu yang bermutu rendah ataupun kayu-kayu yang berukuran kecil, dapat dijadikan produk dengan ukuran yang lebih besar sesuai dengan keinginan. Namun demikian papan sambung juga mempunyai kelemahan, yaitu sering mengakibatkan terjadinya perubahan dimensi. Beberapa asumsi yang mungkin dapat menyebabkan timbulnya kelemahan papan sambung adalah adanya perbedaan arah potongan papan pada waktu penyambungan, adanya perbedaan tingkat kedewasaan kayu antar papan yang disambung dan adanya perbedaan kadar air antar papan sewaktu di proses.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh arah potongan papan kedewasaan kayu dan kadar air terhadap stabilisasi dimensi papan sambung kayu sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsenid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record