Analisis permintaan dan penawaran kayu gergajian Indonesia
Abstract
Hasil analisa pendugaan secara statistik menunjukkan penawaran kayu gergajian di pasaran domestik secara berturut-turut dipengaruhi harga input kayu bulat, harga kayu lapis dan harga kayu gergajian. Hubungan positip antara harga input kayu bulat yang secara teoritis tidak konsisten terjadi karena sebagian besar produksi kayu gergajian dihasilkan oleh industri besar HPH yang mempro- duksi sendiri kayu bulatnya. Hubungan positip antara harga kayu lapis dengan penawaran kayu gergajian berarti kedua produk bersubstitusi dengan elstisitas silang 0,3305. Dalam melakukan penawarannya, produsen dan pedagang di dalam negeri cukup berorientasi ke pasar, semakin tinggi harga kayu gergajian di pasar semakin besar jumlah yang ditawarkan dengan nilai elastisitas 0,4722.
Dari segi permintaan domestik, faktor yang berpenga- ruh adalah jumlah penduduk dan tingkat pendapatan. Semakin tinggi jumlah penduduk semakin banyak permintaan terhadap kayu gergajian. Dan semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar permintaannya, kayu gergajian termasuk barang normal dengan elastisitas pendapatan terhadap permintaan sebesar 0,2047.
Dari segi penawaran kayu gergajian Indonesia di pasaran ekspor, faktor-faktor yang berpengaruh secara berturut-turut adalah tingkat pendapatan penduduk, harga ekspor kayu gergajian, harga input kayu bulat, jumlah penduduk dan tingkat teknologi. Dalam melakukan penawarannya, produsen dan eksportir lebih berorientasi ke pasaran internasional dengan elastistas 1,0305.
Collections
- UT - Forest Management [3097]