| dc.description.abstract | Kara benguk (Mucuna pruriens), merupakan sumber protein yang perlu mendapat perhatian. Proteinnya cukup tinggi, yaitu 23 sampai 30 persen. Di samping itu, zat gizi lainnya cukup bagus, penanamannya mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus, dapat tumbuh di tepat kering dan tandus sekalipun, potensinya cukup baik yaitu dapat menghasilkan 3 ton biji kering per hektarnya.
Kembang tahu, merupakan salah satu makanan yang sa- ngan populer di negara Jepang, tetapi belum memasyarakat di Indonesia. Nilai gizinya sangat baik, terutama kan- dungan proteinnya yang tinggi.
Kembang tahu, biasanya dibuat dari kedelai. Kara benguk, biasanya dibuat tempe. Di dalam penelitian ini, dicoba mempelajari keduanya yaitu membuat kembang tahu dari kara benguk. Sehingga diharapkan dapat lebih menganeka ragamkan jenis makanan dan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan kalori protein.
Penelitian ini, bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengenceran dan pH, pada pembuatan kembang tahu dari kara benguk varietas putih dan hitam, terhadap sifat fisiko kimia dan kesukaan organoleptik kembang tahu yang dihasilkan.
Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisiko kimia kembang tahu yaitu kadar air, protein, lemak, karbohi- drat dan kadar abu, kecerahan, kekenyalan dan penilaian organoleptik meliputi warna, bau, kekenyalan gigit, tekstur, rasa dan penerimaan umum. ... | id |
