Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawadi
dc.contributor.authorAndesta, Men
dc.date.accessioned2024-04-29T07:10:41Z
dc.date.available2024-04-29T07:10:41Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147781
dc.description.abstractManajer yang menangani pemasaran pengecer produk agroindustri harus mengadakan perencanaan persediaan untuk menentukan kebijakan pengaturan persediaan. Kebijakan ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran sehingga kontinuitas penjualan terjamin. Sistem pengendalian persediaan merupakan masalah khusus dalam pengadaan produk untuk didistribusikan kepada konsumen. Pengendalian persediaan adalah usaha untuk memperoleh dan sekaligus memelihara keseimbangan ekonomis diantara biaya-biaya yang terlibat dalam pengendalian persediaan seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan. Pengendalian persediaan merupakan aspek fisik yang penting dalam manajemen pemasaran pengecer karena didalamnya dilakukan pengambilan keputusan persediaan untuk menentukan informasi kapan memesan dan berapa banyak yang harus dipesan. Jumlah pemesanan adalah jumlah unit produk yang dipesan untuk mengisi persediaan sedangkan tingkat pemesanan adalah jumlah persediaan saat dimana pemesanan kembali dilakukan. Tingkat persediaan dipengaruhi oleh jumlah pemesanan dan selang waktu pengadaan. Tingginya biaya yang terlibat dalam persediaan mem- buat manajemen perlu menetapkan tingkat persediaan yang optimum. Persediaan yang terlalu banyak akan mengurangi resiko kehabisan tetapi akan meningkatkan hiaya penyimpan- an, sebaliknya persediaan yang terlalu sedikit dapat meng- hemat biaya penyimpanan tetapi dapat menyebabkan resiko kehabisan yang tinggi. SWICS90 adalah paket model pengendalian persediaan yang dapat menentukan prakiraan permintaan tingkat persediaan dan prakiraan biaya pengendalian persediaan pada Hero swalayan, Bogor. Prakiraan permintaan dapat ditentukan dengan paket sub model KIRA. Optimalisasi persediaan dapat ditentukan oleh sub model KEN1, keluaran sub model ini adalah titik pemesanan, jumlah pemesanan, dan prakiraan biaya pengendalian persediaan. Usaha meredam fluktuasi peningkatan permintaan perlu diadakan stok pengaman (safety stock). Simulasi jumlah stok pengaman ditentukan dengan meminimumkan biaya kekurangan dan penyimpanan. Besar stok pengaman dapat di- tentukan dengan sub model KEN2. Model simulasi ini disusun dari frekuensi permintaan waktu tunggu dengan menyusun peluang untuk setiap nilai permintaan. Masukan model ini adalah prakiraan permintaan, selang permintaan harian dan selang waktu tunggủ.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcModel optimasi sistem pengendalian persediaan produk agroindustri pada pasar swalayanid
dc.titleModel optimasi sistem pengendalian persediaan produk agroindustri pada pasar swalayanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record