dc.description.abstract | Sumatera Selatan merupakan daerah penanaman karet yang terluas di Indonesia. Luas perkebunan karet Sumatera Selatan sekarang ini diduga sekitar 550 000 hektar atau 18 persen dari total luas perkebunan karet Indonesia (3,1 juta ha). Walaupun demikian, kontribusinya terhadap total produksi lateks Indonesia yang diduga 1,2 juta ton pada tahun 1988, hanya 16 persen yaitu 199 720,68 ton. Produktivitas (707 kg/ha/th) lateks di Sumatera Selatan ini masih sangat rendah, diban- dingkan dengan produksi maksimal yang bisa mencapai 1 500 kg/ha/th (Balai Penelitian Perkebunan Sembawa, 1987).
Reaksi produksi terhadap perubahan harga lateks jarang terjadi seketika itu juga, sering kali reaksinya memerlukan waktu. Waktu yang diperlukan untuk timbulnya reaksi akibat suatu pengaruh disebut lag (beda kala). Dinamika produksi tidak tergantung pada harga saat ini tetapi harga lateks pada tahun-tahun sebelumnya (Olayemi dan Olayide, 1975).
Harga yang merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran telah menjadi permasalahan dalam pemasaran komoditi pertanian. Permasalahan itu timbul karena harga yang diterima petani rendah, yaitu Rp 300 untuk satu kilogram slab tebal. ... | id |