Show simple item record

dc.contributor.advisorBunasor, Tatik K
dc.contributor.advisorDjajasewaka, Hidayat
dc.contributor.authorAsfiani, Yani
dc.date.accessioned2024-04-29T01:56:38Z
dc.date.available2024-04-29T01:56:38Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147617
dc.description.abstractLimbah penetasan telur ayam merupakan hasil samping usaha peternakan ayam yang masih mempunyai kadar protein yang cukup tinggi, namun peman- faatannya belum optimal. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan pakan dengan proses silase secara kimiawi. Kerusakan telur disebabkan karena berbagai hal, salah satunya karena adanya Salmonella. Jumlah telur yang rusak (limbah penetasan telur ayam) pada tahun 1992 diperkirakan mencapai 1 753.71 ton. Jumlah yang sangat besar ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Proses silase mempunyai prinsip penurunan pH bahan baik secara fermentasi alami atau dengan penambahan asam sampai mencapai nilai di bawah empat, agar bakteri perombak protein tidak dapat tumbuh, sehingga dapat mem- perkecil kerusakan protein. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah penetasan telur ayam untuk diolah menjadi silase dengan cara penambahan asam dan mencoba mem- formulasikan hasil silase sebagai bahan baku pakan udang galah. Penelitian ini berlangsung dalam tiga tahap yaitu penelitian pendahuluan. penelitian utama, dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui nilai pH dan lama waktu yang diperlukan sampai bahan menjadi silase. Penelitian utama dilakukan untuk memperoleh proses silase yang baik untuk mendapatkan kandungan gizi yang paling optimal. Penelitian lanjutan dilakukan untuk mengetahui apakah silase yang diperoleh layak digunakan sebagai bahan baku pakan udang galah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga variabel. Variabel A adalah suhu pemanasan yaitu 60°C, 75°C, dan 90°C. Variabel B adalah jumlah campuran asam formiat dan propionat (1:1) yang ditambahkan yaitu dua persen, tiga persen, dan empat persen. Variabel C adalah waktu simpan yang dilakukan, yaitu 0, 7, dan 14 hari. Analisis yang dilakukan meliputi nilai pH pada hari ke-0 sampai hari ke-14, kadar air dan kadar protein pada hari ke-0, ke-7. dan ke-14, sedang untuk analisis kadar lemak, abu, serat kasar dan perhitungan BETN dilakukan pada hari ke-7 dan ke-14. Silase terbaik selama penyimpanan 14 hari diperoleh pada perlakuan suhu pemanasan 75°C (A2) dengan penambahan asam sebanyak empat persen (B3). Komposisi kimia silase terbaik mempunyai kadar air 72.35 persen, kadar protein 49.63 persen, kadar abu 4.64 persen, kadar lemak 26.62 persen, kadar serat kasar 0.45 persen, dan BETN sebesar 18.65 persen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPemamfaatan limbah penetasan telur ayam menjadi silase sebagai bahan baku pakan udang galahid
dc.titlePemamfaatan limbah penetasan telur ayam menjadi silase sebagai bahan baku pakan udang galahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record