dc.description.abstract | Hama permukiman merupakan organisme yang hidup dan berkembang biak di sekitar lingkungan permukiman manusia seperti area produksi tepung terigu yang kehadirannya dapat menimbulkan berbagai kerugian. Hama permukiman biasa diasosiasikan dengan kondisi sanitasi suatu lingkungan. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi hama permukiman di area produksi tepung terigu dan
lingkungan sekitarnya. Pengamatan dilakukan di delapan kategori lokasi yaitu dermaga, silo, gedung penggilingan, gedung pengemasan, gudang penyimpanan, gedung pengolahan produk sampingan, fasilitas pendukung, dan kantin. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap (perangkap kuning, perangkap stik, perangkap kecoa, mass live trap, dan rodent bait station)
dan juga pengambilan secara langsung. Sampel yang diperoleh kemudian diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi. Hama permukiman yang ditemukan yaitu tikus (Rattus tanezumi dan Mus musculus), lalat (Sarcophaga sp., Musca domestica, dan Chrysomya megacephala), kecoa (Blattella germanica dan Periplaneta americana), dan semut (Solenopsis geminata, Tapinoma
melanocephalum, Paratrechina longicornis, dan Monomorium pharaonis). Beberapa lokasi menunjukkan jumlah populasi hama yang lebih tinggi seperti kantin (24,43%), gedung pengemasan (21,50%), dan silo (12,17%). Struktur bangunan dan aktivitas tiap lokasi memberikan pengaruh terhadap keberadaan
hama permukiman. Berdasarkan hal tersebut, upaya pengendalian yang telah dilakukan yaitu pemasangan perangkap serta penyemprotan dan pengasapan insektisida. Hasil pemantauan dan identifikasi hama permukiman dapat membantu dalam mengevaluasi upaya pengendalian yang telah dilakukan dan menentukan upaya pengendalian yang akan dilakukan selanjutnya. | id |