Show simple item record

dc.contributor.advisorJudoamidjojo, R. Muljono
dc.contributor.advisorMoestafa, Achmad
dc.contributor.authorSahid, Muksin
dc.date.accessioned2024-04-26T08:14:11Z
dc.date.available2024-04-26T08:14:11Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147556
dc.description.abstractMinyak sereh wangi mempunyai harga relatif lebih murah dibandingkan yaitu sitronellal. dengan harga komponen utamanya Harga minyak. sereh wangi tercatat US$ 3.80 per kilogram, sedangkan harga sitronellal mencapai US$ 7.00 10.00 per kilogram (Uhe, 1991). Dengan demikian, proses pemisahan sitronelal dari minyak sereh wangi dapat meningkatkan nilai tambah. Metoda pemisahan komponen utama minyak sereh wangi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kimiawi dan fisik. Pemisahan senyawa aldehida secara kimiawi dilakukan dengan menambahkan pereaksi natrium bisulfit (NaHSO3), sedangkan pemisahan secara fisik dilakukan dengan penyulingan bertingkat (Guenther, 1972). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bentuk pengisi kolom fraksi yang sudah standar yang berbeda kerapatan curahnya dan jumlah pengambilan isolat terhadap hasil pemisahan sitronellal dari minyak sereh wangi (Andropogon nardus Java de Jong) dengan cara penyulingan bertingkat atau fraksinasi. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh kerapatan curah pengisi kolom dan jumlah pengambilan isolat terhadap hasil pemisahan sitronellal dari minyak sereh wangi (Andropogon nardus Java de Jong) dengan cara penyulingan bertingkatid
dc.titlePengaruh kerapatan curah pengisi kolom dan jumlah pengambilan isolat terhadap hasil pemisahan sitronellal dari minyak sereh wangi (Andropogon nardus Java de Jong) dengan cara penyulingan bertingkatid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record