Profil Darah Domba Lokal Pasca Beranak dengan Pemberian Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai sebagai Substitusi Konsentrat
View/ Open
Date
2012Author
Susilo, Lucia Dewi
Khotijah, Lilis
Evvyernie, Dwierra
Metadata
Show full item recordAbstract
Setelah proses melahirkan, uterus induk mengalami perlukaan dan perdarahan akibat keluamya janin dan lepasnya plasenta dari dinding rahim. Selama masa pemulihan, induk membutuhkan asupan gizi dari pakan yang berkualitas. Profil darah dapat digunakan sebagai parameter kemajuan tahap pemulihan dan status kesehatan induk. Diamati secara berselang selama 30 hari pasca melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari sejauhmana pengaruh substitusi ransum konsentrat menggunakan tepung ikan dan bungkil kedelai, terhadap kesehatan induk domba lokal beranak melalui pengamatan profil darah.
Lima belas ekor induk domba dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan besar ambing. Selama akhir kebuntingan hingga hari ke-30 pasca melahirkan, masing-masing kelompok diberi perlakuan rumput konsentrat komersil (P1). rumput + konsentrat komersil 90% + tepung ikan 10% (P2), dan rumput + konsentrat komersil 85% + bungkil kedelai 15% (P3). Pada hari ke-25 dan ke-30 sampel darah diambil melalui vena jugularis induk untuk mengamati profil darah. Data yang diperoleh melalui metode rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan kemudian diolah dengan analisis sidik ragam (ANOVA), bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa angka butir darah merah, persentase hematokrit, angka hemoglobin, angka butir darah putih, dan persentase diferensiasi leukosit hari ke-25 dan 30 tidak berbeda nyata dipengaruhi perlakuan. Kadar hemoglobin pada kedua perlakuan tidak memasuki kisaran normal, diduga akibat kebutuhan zat besi yang belum terpenuhi.
Kesimpulan yang didapat adalah secara umum, substitusi konsentrat menggunakan tepung ikan dan bungkil kedelai, tidak memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan induk domba lokal pasca beranak. Profil darah induk dengan kedua jenis substitusi tersebut berada pada kisaran normal, kecuali hemoglobin yang cenderung lebih rendah.