Aplikasi Teknik Fumigasi Untuk Pengendalian Cendawan Pasca Panen
View/Open
Date
1987Author
Mawardi, Ikbal
Pranata, Rafael I.
Dharmaputra, Okky S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang telah dapat berswasembada beras. Seperti juga negara sedang berkembang lainnya, masalah penyimpanan hasil panen merupakan masalah utama. Penyimpanan sangat penting karena selama penyimpanan hasil panen dapat mengalami perubahan kualitas maupun kuantitas. Akan tetapi dengan adanya perlakuan terhadap hasil panen selama penyimpanan dapat menekan kecepatan perubahan tersebut.
Menurut Haines (1980), tingkat kerusakan dan susut di berbagai sistim penyimpanan bervariasi tergantung kepada faktor fisik, biotik, dan fisiologis. Faktor fisik meliputi kualitas bahan, kuantitas bahan, bentuk fisik bahan, bungkus bahan, kadar air bahan, kelembaban nisbi, suhu, persentase pestisida yang digunakan. Faktor biotik meliputi: pertumbuhan dan aktivitas mikrobe, serangga, tungau, dan tikus. Faktor fisiologis meliputi: aktivitas respirasi.
Menurut Hall dalam Martotedjo (1979), hesarnya susut pasca panen yang terjadi pada biji-bijian di daerah tropik diduga 20 25 persen. Indonesia yang merupakan negara tropik dengan iklim yang panas dan lembab, suhu udara rata- rata 30°C dan kelembaban nisbi 85 persen, menyediakan keadaan yang cocok sekali untuk pertumbuhan cendawan. Juga iklim tersebut sangat menguntungkan perkembangan hama pasca panen sepanjang tahun (Atmosudirdjo, 1981).
Collections
- UT - Biology [2169]