Show simple item record

dc.contributor.advisorA., Tedja Imas H.
dc.contributor.authorAriyanto, Wahyu Suryo
dc.date.accessioned2024-04-25T06:57:45Z
dc.date.available2024-04-25T06:57:45Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147356
dc.description.abstractDalam industri gula dikenal bermacam-macam hasil samping, seperti ampas tebu (bagasse), filtrat lumpur (filter mud), tetes (molasse), protein nira mentah, dan sebagainya (20). Peningkatan jumlah industri gula di Indonesia dengan sendirinya akan menaikkan pula jumlah limbah produksinya. Tetes atau molasse merupakan salah satu hasil samping industri gula yang masih memiliki kadar gula sekitar 50- 60% b/v (20). Selama kurun waktu lima tahun (Tabel 1), produksi tetes mengalami kenaikan cukup tinggi, yaitu dari sebanyak 281 063 ton pada tahun 1980 menjadi 508 498 ton pada tahun 1985. Tetes umumnya dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung (20). Pemanfaatan secara langsung antara lain sebagai komoditi ekspor, makanan ternak, dan pupuk pertanian, sedangkan secara tidak langsung adalah sebagai bahan baku industri-industri fermentasi seperti etanol, minuman beralkohol, bumbu masak, asam asetat, asam sitrat, dan sebagainya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcProses Pembuatan Alkohol di Pabrik dan Spirtus (PAS) Jatiroto: Suatu Telaah Perbandingan Aspek Mikrobiologi dan Teknologi Fermentasi Antara PAS I dan PAS IIid
dc.titleProses Pembuatan Alkohol di Pabrik dan Spirtus (PAS) Jatiroto: Suatu Telaah Perbandingan Aspek Mikrobiologi dan Teknologi Fermentasi Antara PAS I dan PAS IIid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record