Efek antipirasis dari infus pada tikus putih
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Jurusan Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, dari tanggal 13 Desember 1987 sampai dengan tanggal 21 Pebruari 1988.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan khasiat farmakologis tanaman Melia azedarach Linn sebagai antipiretikum pada hewan percobaan tikus putih.
Data percobaan dikumpulkan melalui Metoda Rancangan Acak Lengkap. Dalam penelitian ini digunakan 30 ekor tikus putih, bobot badan berkisar antara 110 180 gram, umur 4 bulan, jenis kelamin betina. Ke-30 ekor tikus putih itu dibagi ke dalam 5 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor. Temperatur tubuh normal tikus putih tersebut diukur terlebih dahulu, baru kemudian disuntik dengan vaksin kotipa secara intramuskuler dengan dosis 1,5 ml/kg berat badan. Dua jam setelah penyuntikkan vaksin kotipa pada tikus putih diberikan secara peroral infus Melia azedarach Linn 80% dengan dosis 20 g/kg berat badan (P-1), kelompok II 25 g/kg berat badan (P-2), kelompok III 30 g/kg berat badan (P-3) dan untuk kelompok IV diberikan Paracetamol 60 mg/kg berat badan (P-4), sedangkan kelompok V merupakan kontrol yang hanya disuntik dengan vaksin kotipa (P-5). Pengamatan temperatur tubuh tikus putih dilakukan setiap jam selama 8 jam setelah penyuntikkan vaksin kotipa.
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada perbedaan temperatur antara 5 jam dengan 6 jam setelah penyuntikkan vaksin kotipa, menunjukkan bahwa antara perlakuan P-2, P-3 dan P-5 dengan perlakuan P-4, hasilnya sangat berbeda nyata (1%) sedangkan antara perlakuan P-1 dengan perlakuan P-4 dan antara perlakuan P-2 dengan perlakuan P-1 dan P-3, terdapat perbedaan yang nyata pada taraf 5%.
Pada perbedaan temperatur antara 5 jam dengan 8 jam setelah penyuntikkan vaksin kotipa, terdapat perbedaan yang sangat nyata (1%), yaitu antara perlakuan P-1, P-2 dan P-5 dengan perlakuan P-3 dan P-4.
Uji-T pada perbedaan temperatur antara 5 jam dengan 6 Jam sampai 8 jam setelah penyuntikkan vaksın kotipa pada tikus putih yang diberi preparat Paracetamol 60 mg/kg berat badan tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata.
Jadı berdasarkan hasil penelitian ini, infus Melia azedarach Linn 80% memiliki khasiat farmakologis sebagai antipiretikum, sehingga dapat digunakan untuk menurunkan temperatur tubuh tihus putih yang dibuat demam…