Sifat Fisik Daging Domba Garut Jantan Dengan Ransum Mengandung Rumput Dan Limbah Tauge Pada Waktu Pemberian Yang Berbeda
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisik daging domba Garut
jantan yang diberi ransum mengandung rumput dan limbah tauge serta waktu
pemberian ransum yang berbeda. Total 12 ekor domba jantan muda (Io) yang
diteliti dengan bobot potong rata-rata 23.18 ± 2.11 kg dan dikelompokkan menjadi
tiga kelompok sebagai ulangan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2x2. Faktor pertama adalah jenis ransum
yaitu R1 (40% rumput lapang dan 60% konsentrat 1) dan R2 (40% limbah tauge
dan 60% konsentrat 2). Faktor kedua adalah waktu pemberian ransum yaitu pagi
hari (P) dan sore hari (S). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH,
daya mengikat air, susut masak dan warna daging tidak dipengaruhi oleh jenis
ransum dan waktu pemberian serta tidak adanya interaksi. Sementara itu,
keempukan daging dipengaruhi interaksi pada perlakuan jenis ransum dan waktu
pemberian ransum. Perlakuan ransum mengandung rumput yang diberi pada pagi
hari (R1P) lebih empuk (P<0.05) dibandingkan ransum mengandung rumput yang
diberi pada sore hari (R1S), ransum mengandung limbah tauge yang diberi pada
pagi hari (R2P) dan ransum mengandung limbah tauge yang diberi pada sore hari
(R2S). Rataan nilai keempukan secara berturut-turut pada perlakuan R1P, R1S,
R2P dan R2S adalah 1.04 kg cm-2, 1.59 kg cm-2, 1.41 kg cm-2 dan 1.49 kg cm-2
.
Nilai keempukan perlakuan jenis ransum dan waktu pemberian ransum pagi dan
sore hari pada penelitian ini dapat dikatagorikan empuk. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pemberian ransum mengandung rumput dan limbah tauge
dengan waktu pemberian pagi dan sore hari menghasilkan kualitas sifat fisik daging
yang relatif sama.