Pencegahan penyakit equine infectius anemia pada kuda dengan metoda imunisasi
View/ Open
Date
1971Author
Nasution, Sjahrun Hamdani
Partadiradja, Masduki
Hardjosworo, Suhardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Dengan berpandangan sedikit djash kedepan, wadjarlah apabila kita tidak hanja berketjimpung dalam masaslah penjakit2 hewan Jang sudah ada di Indonesia, tapi djuga mulai memperhatikan penjakit2 hewan Jang sudah dilaporkan dinegara-negara jang dekat dengan kepulauan ini. Pasalainja barangkali adalah apakah penjakit2 tersebut memang, tidak terdapat dinegara kita, atau belum pernah dilaporkan, Betapapun, ishii pada tahun 1963 menjatakan kajakinannja bahwa penjakit equine infectious πιοπία (EIA) terdapat djuga di Indonesia, dan dikebarjakan negara2 Asia Teng- yera leianja.
Dewasa ini studi tentang penjakit IA penting pula ditindjau dari segir lain, nisaληjas kesukaran mendiagnosa penjakit ini bila penderita berstatus carrier, karena kada mempunjai usia jang lebih pandjang diban- dingkan dengan usia hewan? ternak laimija sehingga lebih besar pula ke- sempatan nemulari kada lain. Djuga perlu diketahui dengan madjunja ilmu kedokteran modern dewasa ini terdapat peningkatan penggunaan kada dalam penbustan serum antilymphocytic untuk digunakan pada transplantasi or- gm2 mesia. Untuk ini perhatian chusus harus diberikan kepada bahaja transmisi virus SIA pada manusia jang berasal dari kuda carrier jang ice- lihatan sehat (Hussaini, 1969). Delam hal lain, kasus ini dapat bermani- festasi dalam bentuk jang sukar dibedakan dari penjakita lainnja. Tak kurang pula pentingnja nilai ekonomis kudak jang dipakai calan sport dan reicreasi.
Sebagaimana belnja dengan penjakit? viral pada umumnja, kontrol terhadap penjakit tersebut lebih ditekankan kepada pentje, anamıja cari- peda tindakan pengobatan. Imunisasi adalah suatu usaha jang paling