Show simple item record

dc.contributor.advisorSatrija, Fadjar
dc.contributor.advisorRidwan, Yusuf
dc.contributor.authorNatsir, Ayatullah Muhammad
dc.date.accessioned2024-04-18T01:09:50Z
dc.date.available2024-04-18T01:09:50Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146140
dc.description.abstractKecacingan memperlihatkan gejala yang kurang khas sehingga dalam diagnosa perlu dilakukannya pemeriksaan sampel tinja untuk menemukan adanya telur cacing, salah satunya dengan metode Mc Master. Pada ayam spektrum parasit cacing lebih luas dibandingkan ternak lain sedangkan kemampuan produksi telur setiap jenis cacing tiap hari berbeda dan hal ini dapat mempengaruhi penghitungan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi diagnosa infeksi alamiah cacing pada ayam kampung dengan pemeriksaan jumlah telur tiap gram tinja. Sebanyak 40 ekor ayam kampung yang terinfeksi alami cacing dibeli secara acak di daerah Darmaga. Selama penelitian ayam dipelihara secara individual di kandang baterei dan diberi pakan komersial dan air minum ad libitum. Sampel tinja diambil untuk dihitung jumlah ttgt dari setiap ayam pada hari ke-21 dan ke-28. Pada hari ke-28 ayam dinekropsi dan dilakukan penghitungan cacing di dalam saluran pencernaan. Penghitungan telur cacing dilakukan dengan 2 metode pengambilan sampel, yaitu pemeriksaan sampel tunggal (hari ke-28) dan pemeriksaan sampel ganda (hari ke-21 dan ke-28). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pemeriksaan tinja sampel tunggal lebih akurat dibandingkan sampel ganda pada cacing Cestoda, sedangkan cacing Ascarid dan Capillaria, pemeriksaan tinja sampel ganda lebih akurat dibandingkan dengan sampel tunggal. Pada cacing Gongylonema, Tetrameres dan Acuaria ditemukan adanya telur cacing pada saat pemeriksaan sampel tinja tetapi pada hari ke-28 pada saluran pencernaan ayam ditemukan cacing tersebut. Pemeriksaan sampel tinja dengan menghitung jumlah telur tiap gram tinja untuk mendiagnosa infeksi alami cacing pada ayam akurasinya dipengaruhi oleh jenis cacing dan frekuensi pengambilan sampel. Pemeriksaan sampel tinja dengan menghitung jumlah telur tiap gram tinja masih menunjukkan hasil yang negatif palsu, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sampel tinja dengan metode konsentrasi untuk memperkuat diagnosa dalam menemukan adanya telur cacing. Selain itu untuk lebih akurat dalam diagnosa kecacingan, perlu dilakukan pemeriksaan cacing post nekropsi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAkurasi diagnosa infeksi alamiah cacing saluran pencernaan ayam kampung dengan pemeriksaan telur tiap gram tinjaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record