Efek imunomodulator dari pemberian enrofloksasin, oksitetrasiklin dan tilmikosin tehadap gambaran ulas darah, aktifitas dan kapasitas fagositos dari sel fagositik peritoneal pada hewan tikus (Rattus sp.)
View/ Open
Date
2001Author
Nugraha, R. Taufiq Purna
Priosoeryanto, Bambang P.
Sudarnika, Etih
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dari antimikroba enrofloksasin, oksitetrasiklin dan tilmikosin terhadap respon kekebalan dari induk semang dalam hal ini tikus. Perlakuan diberikan selama 5 hari dengan interval 24 jam secara subkutan. Kelompok 1 diberi tilmikosin 10 mg/kg bb, kelompok 2 enrofloksasin dengan dosis 1 mg/kg bb, kelompok 3 diberi oksitetrasiklin dengan dosis 2 mg/kg bb dan kelompok 4 sebagai kontrol hanya diberikan NaCl fisiologis 0.5 cc. Pada hari keenam semua kelompok diberikan tantangan berupa penyuntikan suspensi bakteri Staphylococcus aureus (-) protein A secara intra peritoneal sebanyak 1 cc (10º bakteri) dengan masa inkubasi selama satu jam, kemudian gambaran ulas darah, aktifitas fagositosis dan kapasitas fagositosis diamati.
Gambaran ulas darah pada kelompok perlakuan tilmikosin menunjukkan persentase sel limfosit yang sedikit lebih tinggi yaitu 68% dibandingkan kontrol yang berkisar 63% tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata secara statistika (P>0.05). Pada persentase monosit, tilmikosin (8%) menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan kontrol (4%) (P<0.05). Pada persentase dari netrofil, kelompok tilmikosin menunjukkan nilai yang paling rendah yaitu 22%, namun nilai ini tidak berbeda nyata (P>0.05) dibandingkan dengan kontrol (31%). Eosinofil dan basofil tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Pada kelompok perlakuan enrofloksasin persentase limfosit dibandingkan kontrol tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (P>0.05), walaupun terlihat nilai yang lebih rendah yaitu 52% dibandingkan persentase kontrol yang berkisar 63%. Persentase monosit juga tidak berbeda nyata (P>0.05) jika dibandingkan kontrol. Persentase netrofil tidak berbedanyata dengan kontrol (P>0.05). Enrofloksasin tidak memberikan perbedaan yang bermakna terhadap persentase eosinofil dan basofil (P>0.05). Gambaran ulas darah dari kelompok oksitetrasiklin menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol (P>0.05). Pada aktifitas fagositosis, tilmikosin dan enrofloksasin berbeda nyata dengan kontrol (P<0.05). Oksitetrasiklin tidak berbeda nyata dengan kontrol maupun kedua antibiotik lainnya (P>0.05). Seluruh kelompok perlakuan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.. Kapasitas fagositosis dari seluruh kelompok menunjukkan nilai yang tidak berbedanyata (P>0.05).
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tilmikosin menunjukkan hasil yang terbaik berdasarkan komposisi gambaran ulas darah dan peningkatan dari aktifitas fagositosis. Tilmikosin memiliki efek imunomodulasi yang mempengaruhi..dst