Upaya pengembangan pembinaan masyarakat desa hutan (PMDH) pada PT.Kiani Lestari, Kabupaten Kutai Propinsi Kalimantan Timur
Abstract
Tujuan penelitian adalah menganalisis manajemen PMDH, mengidentifikasi permasalahan PMDH, dan merumuskan pengembangan PMDH untuk meningkatkan kesejahteraan peserta. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus s/d September 1996 di PT. Kiani Lestari Kalimantan Timur dengan mengambil empat lokasi yaitu Long Noran, Juk Ayak, Batu Timbau dan KM 6. Batu Redi. Data yang diambil terdiri dari data sekunder dan data primer. Jumlah responden terpilih 135 dari keseluruhan rumah tangga peserta. Satuan penarikan contoh rumah tangga dikelompokkan menurut jenis pekerjaan utama kepala keluarga yaitu Pegawai Negeri Sipil/ABRI, petani, pedagang, karyawan perusahaan, jasa/lainnya. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.
Mengacu pada tujuan penelitian, aspek penelitian yang dikaji dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manajemen PMDH
Manajemen PMDH di PT. Kiani Lestari mengacu pada SK. Menhut No. 691/Kpts-II/11995 (jo SK Menhut No.69/Kpts-II/1991) meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Penyusunan rencana program PMDH didasarkan hasil Studi Diagnostik dan Rapat Koordinasi. Rapat koordinasi dihadiri aparat desa, pengurus kelembagaan desa dan tokoh masyarakat, termasuk pengurus PKK, karang taruna serta perwakilan dari instansi kecamatan.
Dalam aspek pelaksanaan PMDH di PT. Kiani Lestari mencakup beberapa bentuk pembinaan. Dalam kegiatan pertanian menetap, upaya merubah pola pikir masyarakat dari perladangan berpindah ke usahatani menetap menemui kesulitan karena faktor kultur masyarakat setempat. Dalam kegiatan pengembangan sarana dan prasarana umum yang dilakukan perusahaan antara lain pembangunan dan renovasi sarana dan prasarana umum, subsidi kayu olahan, pembuatan dan perbaikan jalan. Dalam kegiatan peningkatan ekonomi, PT. Kiani Lestari memberikan kesempatan penduduk lokal menjadi karyawan perusahaan, pembinaan koperasi, pembinaan industri rumah tangga, juga memberikan sumber pendapatan alternatif melalui pelibatan pada kegiatan penanaman lahan kosong/Tumpangsari Plus. Kegiatan pembinaan sosial budaya dilakukan melalui pembinaan pendidikan formal dan non formal, pembinaan kesehatan (pelayanan kesehatan di klinik perusahaan secara cuma- cuma), pembinaan posyandu dan pembinaan kepemudaan. Kegiatan pelestarian sumber daya hutan dan lingkungan dengan pengembangan hutan rakyat berupa subsidi bibit dan penyuluhan serta Tumpangsari Plus....
Collections
- UT - Forest Management [3062]