Show simple item record

dc.contributor.advisorHadjib, Ahmad
dc.contributor.advisorDulsalam
dc.contributor.authorBudiningsih, Kushartati
dc.date.accessioned2024-04-05T02:42:47Z
dc.date.available2024-04-05T02:42:47Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145583
dc.description.abstractSalah satu upaya dalam rangka menjamin kelestarian produksi hasil hutan kayu khususnya dari hutan alam produksi adalah dengan mengatur hasil yang akan dikeluarkan dari dalam hutan. Pengaturan hasil tersebut diterapkan dalam penentuan jatah produksi tahunan dari suatu areal pengusahaan hutan. B Uni Dalam kenyataannya selalu terjadi perbedaan antara realisasi produksi tahunan dengan jatah produksi tahunan yang telah ditentukan. Hal itu dapat dimengerti karena dalam kegiatan pemungutan hasil hutan kayu tidak semua bagian dari pohon yang ditebang dapat dimanfaatkan, ada bagian yang ditinggalkan dalam hutan. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 1976 Direktorat Jenderal Kehutanan telah menetapkan agar dalam penentuan target produksi tahunan dimasukkan suatu faktor yaitu faktor eksploitasi. Faktor eksploitasi yang dimaksud menunjukkan bagian pohon yang dimanfaatkan dari satu pohon yang ditebang yang dinyatakan dalam persen (Sastrodimedjo, 1973 dalam Sianturi, 1982). Besaran faktor eksploitasi yang ditetapkan pada tahun 1976 adalah 70 persen. Saat itu orientasi produksi hutan tertuju pada ekspor kayu bulat sementara pengolahan kayu dalam negeri masih terbatas pada industri penggergajian (Sumitro, 1980). Sementara itu kondisi pengusahaan hutan Indonesia dewasa ini jelas berbeda bila dibandingkan dengan tahun tujuh puluhan. Orientasi produksi hutan saat ini sudah beralih pada ekspor produk-produk kayu olahan, dari segi keterampilan tenaga kerja (penebang, penyarad) dalam kegiatan pemungutan kayupun saat ini lebih meningkat. Mengingat dua hal tersebut kiranya perlu untuk diteliti ulang tentang besarnya faktor eksploitasi saat ini. Faktor eksploitasi dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manajemen/pemasaran. Faktor alam mencakup jenis kayu, keadaan tanah dan topografi, kerapatan pohon dan keadaan cuaca (Silitonga dan Sidabutar, 1980). Dalam penelitian ini diteliti mengenai pengaruh kerapatan pohon dan topografi terhadap besarnya faktor eksploitasi. Dalam menentukan besarnya target produksi tahunan selain faktor eksploitasi perlu juga diketahui potensi tegakan suatu areal hutan. Potensi tegakan ini biasanya diketahui dari hasil penaksiran pohon berdiri yang sebenarnya sulit dilakukan khususnya pada kondisi...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcTropical forestsid
dc.titleFaktor eksploitasi di hutan alam tropis : Studi kasus di areal HPH PT. Austral Byna Kalimantan Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record