Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Budi
dc.contributor.advisorNawangsih, Abjad Asih
dc.contributor.authorIndriastuti, Rachmawati Budi
dc.date.accessioned2024-04-04T02:36:42Z
dc.date.available2024-04-04T02:36:42Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145311
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menguji potensi P. fluorescens B29 dan Gliocladium sp. untuk mengendalikan Fusarium oxysporum penyebab hawar daun fusarium pada rumput padang golf baik di laboratorium maupun di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bakteri Patogen Tumbuhan, Rumah Kawat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Kebun Percobaan Cikabayan, Bogor. Pada bulan Juli 1996 sampai Februari 1997. Pengujian in-vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan isolat P.fluorescens B29 dan Gliocladium sp. sebagai perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Pengujian in-vitro dilakukan dengan dua metode, yaitu metode umpan beracun (perlakuan P. fluorescens B29) dan metode biakan ganda (perlakuan Gliocladium sp.). Pengujian in-vivo dibagi menjadi dua. Pengujian pada tanaman rumput dipot yang disusun dalam Rancangan Faktorial Acak Kelompok dengan tiga faktor dan masing-masing tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis agens antagonis, terdiri dari 4 taraf yaitu pemberian P. fluorescens B29, pemberian Gliocladium sp., kontrol (tanpa aplikasi agens antagonis) dan kontrol (tanpa aplikasi agens antagonis dan patogen). Faktor kedua adalah jenis rumput, terdiri dari tiga taraf, yaitu rumput Cynodon dactylon var. evergreen, C. dactylon var. tifdwarf dan C. dactylon var. tifway. Faktor ketiga yaitu kombinasi yang terdiri dari dua taraf yaitu perlakuan patogen diikuti agens antagonis dan perlakuan agens antagonis diikuti patogen. Pengujian pada petak rumput di lapangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan dua perlakuan dan masing-masing tiga ulangan. Perlakuan pertama terdiri dari 2 taraf, yaitu perlakuan P. fluorescens B29 dan perlakuan Gliocladium sp. Perlakuan kedua terdiri dari tiga taraf, yaitu dosis 0 (kontrol), dosis rendah (Gliocladium sp. 134 gr/petak dan P. fluorescens B29:100 ml/petak) dan dosis tinggi (Gliocladium sp.: 200 gr/petak dan P. fluorescens B29: 200 ml/petak). Peubah yang diamati pada uji in-vitro adalah persentase penghambatan koloni Fusarium oxysporum. Pada uji in-vivo yang diamati adalah intensitas penyakit. Dari hasil pengujian secara in-vitro diperoleh persentase penghambatan patogen pada perlakuan P.fluorescens B29 mencapai 55% dan pada perlakuan Gliocladium sp. mencapai 52%. P. fluorescens B29 dan Gliocladium sp. secara invitro berpotensi untuk mengendalikan hawar daun fusarium…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePotensi pseudomonas fluorescens B29 dan gliocladium sp. sebagai agens antagonts bagi penyebab hawar daun fusarium (Fusarium oxysporum schlecht ex Fr.) pada rumput padang golfid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record